31 December 2008

Sudah 6 Bulan APBS Belum Juga Disahkan

Gombong - Lanthing.

Setelah sekitar 6 bulan lalu RAPBS yang diajukan SMP/SMA/SMK belum disahkan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora). Hal ini menimbulkan kegelisahan dan pertanyaan berbagai pihak. Darmadi, seorang guru di SMP Negeri 1 Gombong mengungkapkan bahwa sudah 6 bulan lalu RAPBS sekolahnya dikirimkan ke Dinas Dikpora untuk dimintakan pengesahan, namun hingga hari ini belum juga disahkan. "Saya tidak tahu apa sebabnya, Dikpora tidak memberikan penjelasan apapun" ujar Darmadi.
Hal senada disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 4 Gombong, Eko Budianto, Kepala SMK Negeri Puring, Basikun, dan Kepala SMA Negeri 1 Gombong, Karyono.
"Terakhir sebelum liburan (libur semester 1/akhir tahun - Red) saya ke Dinas, dan belum diapa-apakan" ujar Eko Budianto.
Padahal menurut Peraturan Bupati Kebumen Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah pada pasal 5 ayat (7) dinyatakan bahwa Sebelum APBS/M ditetapkan oleh Kepala sekolah/Madrasah, Rancangan RAPBS/M harus terlebih dahulu dievaluasi oleh Tim Evaluasi dengan jangka waktu paling lama 12 (duabelas) hari setelah Rancangan APBS/M diajukan.

Berbeda dengan SMP, SMA, dan SMK, Kepala SD Negeri Ngasinan, Agus, menyatakan bahwa Kurikulum (KTSP - Red) dan RAPBS sekolahnya telah disyahkan oleh DIkpora.

Sementara ketika hal ini ditanyakan kontributor Lanthing dalam acara 'Selamat Pagi Bupati' (31/12/08), Bupati Kebumen, KHM Nashirudin Al Mansur berjanji akan mengkoordinasikan dengan Kepala Dikpora.

Lanjut membaca “Sudah 6 Bulan APBS Belum Juga Disahkan”  »»

30 December 2008

Siapkah SMA Gombong Menjadi SBI?


Gombong - Lanthing.

"Menurut rencana tahun mendatang di Kebumen akan ada satu lagi SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), dan saya berharap SMA Gombong siap untuk menjadi SBI" demikian harap Kabid SMP-SMK, dan SMU Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Kebumen, Drs. Maryono. Harapan ini disampaikan Maryono ketika membuka In House Training (IHT) di SMA Negeri 1 Gombong (senin, 30 Desember 2008).
IHT yang diikuti oleh sekitar 61 orang guru SMA Negeri 1 Gombong akan berlangsung hingga selasa 31 Desember 2008. Tampak hadir dalam pembukaan Ketua Komite SMA Negeri 1 Gombong, Ngadiyo. IHT dimaksudkan guna mempersiapkan proses pembelajaran semester dua tahun pelajaran 2008/2009 yang akan dimulai tanggal 5 Januari 2009, sekaligus sebagai salah satu tahapan menuju 'sekolah kategori mandiri' (SKM) yang telah dicanangkan beberapa waktu sebelumnya.
Lebih lanjut Maryono mengingatkan semua pihak bahwa beberapa bulan lagi, sekitar April 2009, ujian nasional (UN) akan digelar, dan berharap agar semua komponen sekolah agar mulai bersiap-siap.

Sebagai narasumber IHT adalah Drs. Teguh Supriyadi, Pengawas Dinas Dikpora, yang menyampaikan materi tentang perangkat pembelajaran KTSP.
Menurut Teguh, sebagai sekolah dengan kategori mandiri, SMA Negeri Gombong harus bisa menjadi acuan sekolah-sekolah disekitarnya.

Seminggu sebelumnya, selama tiga hari, para guru SMA Negeri 1 Gombong beroleh kesempatan 'kursus singkat' Bahasa Inggris yang dipandu oleh fasilitator dari International College' Purwokerto.

Diminta tanggapannya tentang berbagai pelatihan ini salah seorang guru, Mohammad Hidayat, S.Si, menyatakan sangat apresiatif dan antusias serta berharap pelatihan dapat berlangsung secara terencana dan kontinyu sehingga harapan masyarakat agar guru-guru menjadi profesional dapat terwujud.

Lanjut membaca “Siapkah SMA Gombong Menjadi SBI?”  »»

09 December 2008

Anak-Anak Karbitan


Saya dapat forward artikel bagus, judulnya Anak-Anak Karbitan. Barangkali bisa jadi bahan renungan kita sebagai orang tua. Tertarik ? Lihat disini ...


Lanjut membaca “Anak-Anak Karbitan”  »»

Kula ngaturaken :


Selamat 'IDUL ADHA 1429 H'





Lanjut membaca “Kula ngaturaken :”  »»

07 December 2008

23 Siswa SMA 1 Kebumen Belum Memiliki Akta Kelahiran


Kebumen - Lanthing (3/12/2008)

Dari 897 murid sebanyak 23 murid SMA Negeri 1 Kebumen belum memiliki akta kelahiran. Hal ini cukup mengejutkan mengingat SMA Negeri 1 Kebumen adalah sekolah bertaraf internasional (SBI). Tidak jelas benar penyebab mengapa masih ada 23 murid yang belum memiliki akta kelahiran. Berbeda dengan SMA negeri 1, SMP Negeri 1 Kebumen yang juga SBI seluruh muridnya telah memiliki akta kelahiran. Sementara di SMP Negeri 2 Gombong, dari 597 murid sebanyak 120 murid belum memiliki akta kelahiran.
Data ini diungkapkan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil Kabupaten Kebumen, H. Adi Pandoyo, rabu lalu (3/12/08). Untuk itu Dispenduk Capil akan melakukan sosialisasi yang intens dengan berbagai cara, agar program '2011 Semua Anak Indonesia Tercatat' bisa sukses. Salah satunya adalah dengan program 'Bulan Sadar Akta' pada Desember 2008 ini, yang pencanangannya akan dilaksanakan Bupati Kebumen berbarengan dengan peringatan Hari Ibu pada 22 Desember mendatang.
Selanjutnya Adi menjelaskan bahwa Bupati akan memberikan penghargaan kepada sekolah, lembaga, dan perorangan yang telah berkontribusi untuk ikut mensukseskan program '2011 Semua Anak Indonesia Tercatat'.


Lanjut membaca “23 Siswa SMA 1 Kebumen Belum Memiliki Akta Kelahiran”  »»

03 December 2008

Pasfoto Ijazah Berjilbab, Dimasalahkan ?

Kebumen - Lanthing (2 Desember 2008)

Sebagian siswi berjlibab di SMA Negeri Karanganyar Kebumen mengeluh karena mereka harus melepas jilbab saat berfoto untuk keperluan ijazah. Hal ini dikemukakan salah seorang siswi kelas XII, sebut saja Melati. Menurutnya seorang guru mengumumkan di kelas bahwa siswi yang berjilbab sebaiknya melepas jilbabnya saat foto untuk keperluan ijazah mendatang. Guru berinisial S tersebut mengatakan bahwa bila siswi berjilbab tetap mengenakan jilbab saat berfoto, harus menandatangani surat pernyataan bermetarai Rp. 6.000, dan menanggung segala akibat dari keputusan siswi untuk tetap menggunakan pasfoto berjilbab.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Karanganyar, Drs. Redjo Gijanto, yang dikonfirmasi melalui telpon menyatakan bahwa tidak ada larangan siswi tetap mengenakan jilbab untuk pasfoto ijazah.
"Bebas, mengenakan jilbab silahkan, tidak juga silahkan ... tidak ada larangan siswi untuk pasfoto menggunakan jilbab untuk ijazah" tegas Redjo Gijanto.
"Andaikan benar ada guru yang menyatakan harus melepas jilbab dan menggunakan surat pernyataan, itu tanpa sepengetahuan saya selaku kepala sekolah, dan itu bukan kebijakan sekolah. Besok (hari ini - Red) akan saya check pada guru yang bersangkutan" tambah Redjo.


Lanjut membaca “Pasfoto Ijazah Berjilbab, Dimasalahkan ?”  »»

27 November 2008

LPMP Tetap Tolak Buka Rumus Pembobotan

Magelang, Lanthing (26/11/08)

Pihak Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa tengah tetap menolak membuka rumus pembobotan dalam penilaian seleksi kepala sekolah. Alasan penolakan LPMP karena rumus pembobotan merupakan rumus rahasia yang berharga amat mahal mencapai puluhan juta rupiah, yang bila dibuka dikhawatirkan akan dijiplak.
"Harga software ini sangat mahal, sehingga kalau ini kami buka dikhawatirkan akan dijiplak oleh lembaga lain" Ujar Tartib Supriyadi, S.IP, M.Pd. dalam kalirifikasi kepada Dra. Istyas di Hotel Borobudur Indah Kota Magelang hari rabu (26/11/08).
Selain Tartib Supriyadi, dari pihak LPMP hadir pula Nur Raharjo, S.Si, sementara Dra. Istyas ditemani sang suami Drs. SET Supriyadi, ketua PGRI Kebumen Drs. Agus Septadi, dan Drs. Agus Purwanto.
"Saya menjamin proses seleksi kepala sekolah di Kebumen yang ditangani LPMP fair, dan kami melihat BKD Kebumen sama sekali tidak mengubah nilai dari LPMP dan melaksanakan rekomendasi LPMP" tegas Tartib.
Lebih jauh Tartib menjelaskan bahwa LPMP adalah lembaga penjamin mutu, sehingga LPMP tidak akan main-main dalam urusan mutu. termasuk mutu kepala sekolah, dan bila ada kepala sekolah yang lulus dan direkomendasikan oleh LPMP kemudian bermasalah, pihak LPMP bersedia melakukan pendampingan.

Seperti diberitakan blog Lanthing beberapa waktu lalu, Dra. Istyas Endang Sri Astuti guru SMA Negeri petanahan, salah seorang peserta seleksi kepala sekolah tahun 2008, mempertanyakan ihwal pembobotan dalam penilaian seleksi kepala sekolah. Dra. Istyas berkirim surat kepada Panitia Seleksi kepala sekolah kebupaten Kebumen mempertanyakan mekanisme penilaian, yang kemudian oleh Kepala BKD ditindaklanjuti dengan mengirim surat kepada LPMP selaku lembaga yang ditunjuk melaksanakan pengujian dalam rangka seleksi kepala sekolah. Berdasar surat Kepala BKD No. 800/1424/08, LPMP menjawab dengan surat No. 1050/F30/LL/2008 yang intinya mempersilahkan kepada yang bersangkutan (Dra. Istyas) untuk menghubungi Nur raharjo, S.Si di Hotel Borobudur Kota Magelang antara tanggal 24 s.d. 27 Nopember 2008.
"Kami memang minta yang bersangkutan untuk bertemu langsung, dan tidak melalui panitia, karena pembobotan ini statistik agak rumit, kami khawatir kalau penjelasan disampaikan melalui panitia terjadi distorsi" terang Nur raharjo.
Selanjutnya Nur Raharjo menjelaskan ihwal mengapa tempatnya di hotel Borobudur Magelang, karena pihaknya tengah mengadakan test untuk para birokrat Kota Magelang yang akan menempati jabatan yang kebetulan tempatnya di Hotel Borobudur.

Lanjut membaca “LPMP Tetap Tolak Buka Rumus Pembobotan”  »»

25 November 2008

Renungan Hari Guru

Oleh : Agus Purwanto

Hari ini, selasa 25 Nopember 2008, adalah Hari Guru Nasional Ke-14, dan secara bersamaan merupakan HUT PGRI ke-63. Ada baiknya kita para guru melakukan kontemplasi yang mendalam, otokritik - bukan untuk mencaci maki dengan kebencian namun agar ke depan kita bisa menjadi lebih baik. Otokritik ini adalah sebuah kecintaan kita yang mendalam pada profesi kita : GURU.

Sebuah profesi, termasuk dalam hal ini profesi guru, agar menjadi benar-benar profesional haruslah memenuhi minimal 5 (lima) hal baik, yakni 1. well motivated, 2. well reqriuted, 3. well trained, 4. well paid, dan 5. well equiped. (motivasi yang baik, direkrut dengan baik, dilatih atau dididik dengan baik, dibayar dengan baik, dan diperlengkapi dengan baik).

Mari kita tengok kondisi para guru kita, apakah lima hal baik itu sudah mewarnai dunia guru kita.

Apakah motivasi guru-guru kita itu baik?
Ya untuk sebagian. Sebagian (besar?) yang lain semula tidak berniat untuk menjadi guru. Banyak pengakuan jujur dari para guru, semula mereka tidak ingin jadi guru, baru setelah tidak diterima dimana-mana, akhirnya mereka menyerah dan menjadi guru. Maka jangan heran bila kita menemukan banyak sarjana non kependidikan yang mengambil akta-IV dan kemudian menjadi guru.

Apakah para guru direkrut dengan baik?
Ya untuk sebagian. Sebagian yang lain rekrutment guru kita kacau balau. Silahkan tengok adakah the best ten SMA Negeri 1 Kebumen yang mendaftar di 'jurusan guru?'; Adakah mereka yang memenangi olimpiade sains, ada yang kemudian tertarik mendaftar di jurusan guru?. Rata-rata mereka lebih suka mendaftar di jurusan 'tukan insinyur', dokter, dan sejenisnya - dan bukan jurusan guru. Dengan kata lain mahasiswa 'jurusan guru' adalah mahasiswa kelas dua, kelas tiga, ... dan kelas berikutnya.

Apakah guru-guru kita dididik dengan baik?
Barangkali sebagian mungkin demikian. Sebagian IKIP atau 'mantan IKIP' seperti UNY (Universitas Ning Ykip) atau UPI (Universitas Padahal Ikip) memang mendidik para calon guru ini dengan baik, namun kita tidak bisa menutup mata sebagian 'sekolah guru' adalah sekolah-sekolahan yang kondisinya memprihatinkan.
Bahkan di jaman Belanda sekolah guru jauh lebih baik, karena para calon guru ini diasramakan, gratis, dan dididik dengan ketat dan baik. Kita bermimpi semoga suatu ketika pemerintah mengadakan sekolah guru seperti AKMIL (bukan dipersenjatai, tapi diasramakan, gratis, full gizi, ketat, dan jaminan pekerjaan).
Para guru jarang sekali mendapat pelatihan yang menunjang profesi. Mau contoh? Saya jadi guru PNS sejak tahun 1995, baru sekali-kalinya mendapat kesempatan untuk diklat, yaitu diklat penulisan karya ilmiah di LPMP Semarang tahunnya saya lupa.

Apakah guru-guru kita telah dibayar dengan baik?
Ya sebagian, khususnya yang PNS, bahkan sebagian kecil dari mereka telah menerima tunjangan sertifikasi sebesar gaji pokok meraka. Sebagian yang lain, khususnya guru yang bekerja di yayasan (swasta) kecil - gajinya sungguh membuat air mata berderai Ada guru merangkap tukang ojek, ada guru yang nyambi berbagai pekerjaan - bahkan di Jakarta ada kepala sekolah yang nyambi jadi pemulung sampah!
Jangan ada yang ngomong atau menuntut ihwal profesionalisme pada guru yang seperti ini.

Apakah guru-guru kita telah diperlengkapi dengan baik ketika mengajar?
Sebagian keciii...iil sekolah memang telah ada internet, laptop, LCD projector, laboratorium sains, lab bahasa dan sebagainya - tapi sebagian besar yang lain para guru mendidik dan mengajar dengan perangkat seadanya : TALK and CHALK only alias hanya mengandalkan Mulut dan Kapur.

Wis dhisit kesel, ngesuk ditursna ...





Lanjut membaca “Renungan Hari Guru”  »»

Mendiknas : Guru Jangan Terkooptasi

Gombong - Lanthing (25/11/08)

Jangan sampai guru terkooptasi oleh kekuatan politik tertentu. Demikian sebagian isi dari sambutan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI pada hari Guru Nasional ke 14 tanggal 25 Nopember 2008. Lebih lanjut Mendiknas mengharapkan agar guru di masa mendatang lebih profesional.

Peringatan hari guru nasional yang tepat hari selasa 25 Nopember 2008, diperingati di SMA Negeri 1 Gombong dengan upacara bendera (hari senin 24 Nopember 2008, tidak upacara). Saat upacara Hari Guru Nasional (yang berbarengan HUT PGRI ke 63), di SMA negeri 1 Gombong, terlihat 3 jenis seragam PGRI dikenakan para Bapak dan Ibu Guru, yakni batik bermotif biru, batik bermotif kuning, dan batik bermotif putih-hitam, dan sebagian besar guru mengenakan PSH (pakaian sipil harian).
Sebelum doa penutup dikumandangkan lagu Hymne Guru oleh paduan suara. Uniknya saat MC upacara menyampaikan disambut lenguhan ( ... ahhh) dari sebagian peserta upacara. Tidak jelas apa makna lenguhan itu. Lebih unik lagi di ujung lagu Hymne Guru ciptaan sartono ini, yang semula liriknya .... tanpa tanda jasa, diganti menjadi ... membangun insan cendekia. Rupanya PGRI risih disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda jasa.

Sementara itu salah seorang anggota Dewan Penasehat PGRI kebumen, Agus Purwanto, menyatakan sependapat dengan Mendiknas agar para guru tidak terkooptasi. "PGRI harus belajar dari sejarah, jangan sampai PGRI kembali menjadi kesed politik seperti jaman ORBA, PGRI harus betul-betul menjaga independensinya dan tidak tergoda untuk bermain politik praktis. Kalau PGRI kuat, maka siapapun yang berkuasa maka ia harus memperhatikan pendidikan dan guru. Jadi kembalilah ke fitrahnya, pedomani AD/ART yang ada" ujar Agus.

Lanjut membaca “Mendiknas : Guru Jangan Terkooptasi”  »»

19 November 2008

LPMP Belum Menjawab

Kebumen - Lanthing (19/11/08)

Berkenaan dengan surat Dra. Istyas, salah seorang peserta seleksi Kepala Sekolah tahun 2008, tentang mekanisme dan pembobotan nilai seleksi kepala sekolah, hingga hari ini pihak LPMP selaku penyelenggara ujian kepala sekolah, belum memberikan jawaban. Hal ini disampaikan oleh kepala BKDD, Supriyandono, SH. Padahal surat telah dilayangkan kepada LPMP. Hal senada disampaikan Sekda Kebumen Suroso, SH.
Sementara itu kontributor Lanthing yang menanyakan ihwal ini melalui e-mail situs LPMP Jawa Tengah memperoleh jawaban bahwa pihak LPMP akan menjawab bila pihak Dinas terkait di Kebumen melayangkan surat resmi kepada LPMP.

Masalah pembobotan dalam penilaian kepala sekolah menjadi perhatian banyak pihak karena ketidakjelasan pembobotan 10 aspek yang dinilai.
Sementara itu Ketua Majlis Sakobere, berharap agar pihak LPMP segera menjawab surat (pertanyaan) peserta seleksi kepala sekolah.
"LPMP harus segera menjawab surat itu karena ini merupakan pertaruhan kredibilitas banyak pihak" tegas Agus.


Lanjut membaca “LPMP Belum Menjawab”  »»

17 November 2008

Koleksi Soal CPNS

  1. Kebijakan Pemerintah
  2. Bahasa Indonesia-1
  3. Bahasa Indonesia-2
  4. Falsafah dan Ideologi
  5. Sejarah Nasional Indonesia
  6. Tatanegara
  7. Antonim (lawan kata)
  8. Test Number (Aritmatika)
  9. Test Bakat Skolastik
  10. Test Logika Angka
  11. Logika Formil
  12. Test Padanan-hubungan
  13. Test Reading
  14. Test Seri
  15. Test Sinonim (persamaan kata)
  16. Test UUD 1945 (amandemen)
  17. Test TOEFL
  18. Test Bahasa Inggris





Lanjut membaca “Koleksi Soal CPNS”  »»

Jangan Berhenti di Lampu Merah !

Kebumen - Lanthing.

Judul diatas sepertinya agak sarkastis dan menyesatkan, tapi simak pengalaman saya.
Senin, 17 Nopember 2008, saya pulang mudik dari Temanggung naik motor. Ketika melewati trafic light (lampu bangjo) Prembun di pertigaan arah ke Wadaslintang, lampu menyala merah. Sayapun berhenti. Beberapa detik kemudian saya rasakan sepeda motor saya terdorong ke depan dengan keras - dan rubuhlah saya beserta sepeda motor. Ternyata sebuah angkutan pedesaan berplat AA 1021 D menabrak saya dari belakang.
Tanpa merasa bersalah sang sopir tetap duduk tenang di belakang kemudi, sementara saya krengkangan. Berikutnya saya minta sang sopir turun, dan saya tanya apa maunya. Jawabnya pun enak : Tidak sengaja Mas.
Tidak sepotong kata permintaan maaf darinya. Ya sudah ... , sayapun minta maaf
karena telah menghalangi jalannya. Saya sadar sayalah yang salah : karena telah berhenti saat trafic light menyala merah!

Saya ajak dia bersalaman dan saya cabut lanjutkan perjalanan.


Lanjut membaca “Jangan Berhenti di Lampu Merah !”  »»

09 November 2008

Buku Sekolah Elektronik, Murah dan Bermutu


Gombong - Lanthing.

Keluhan tentang buku mahal, di waktu mendatang sepertinya bakal berlalu. Pemerintah sejak setahun lalu telah meluncurkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang bisa diunduh (di download) dan diterbitkan oleh siapa saja. Pemerintah telah membeli hak cipta buku-buku sekolah elektronik tersebut, dan siapapun - tanpa harus ijin - bisa menerbitkan bahkan menjualnya dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Kualitas buku sekolah elektronik (BSE) inipun tidak diragukan. BSE telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Mendiknas No. 34 Tahun 2008 tertanggal 10 Juli 2008 Tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran.

Ihwal BSE murah dan bermutu ini bisa dibuktikan. Ambilah contoh, buku Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Kelas IV SD/MI ukuran 17,5 x 25 cm setebal 114 halaman dengan cetakan berkualitas bagus hanya dipatok dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp. 7.382,-. Sementara Buku Matematika untuk Kelas 2 SD/MI dengan ukuran dan kualitas yang sama yang berisi 216 halaman, hanya dipatok dengar harga eceran tertinggi Rp. 13.827,-.

Nah kini pertanyaan ditujukan pada para guru dan kepala sekolah : Apakah para guru akan berpihak kepada masyarakat, dengan menggunakan BSE - walau fee yang didapat sangat kecil, atau bahkan tidak ada fee - sehingga beban masyarakat terkurangi, atau tetap akan menggunakan 'metode lama' menggunakan buku-buku yang berharga mahal yang fee nya besar hingga 25% a.d. 35%.

Lanjut membaca “Buku Sekolah Elektronik, Murah dan Bermutu”  »»

06 November 2008

Peserta Seleksi Kepala Sekolah Pertanyakan Hasil Seleksi


Kebumen - Lanthing.

Hasil seleksi kepala sekolah yang diumumkan Panitia Seleksi Kepala Sekolah dua minggu lalu, dipertanyakan beberapa peserta seleksi. Pasalnya pihak LPMP yang ditunjuk sebagai pelaksana ujian tidak menjelaskan secara rinci pembobotan konversi dari skor menjadi nilai.
Dra. Istyas, seorang peserta seleksi kepala sekolah dari SMA Negeri Petanahan mengatakan bahwa kalau mendasarkan pada jumlah skor item seleksi, dirinya menempati peringkat ke tiga dengan total skor 585,66 namun nilai yang dikeluarkan LPMP adalah 5851,59 (C+), sehingga dirinya masuk pada peringkat ke lima.
"Dari mana asal nilai 5851,59 yang dikeluarkan LPMP? Bagaimana pembobotan masing-masing item uji itu?" tanya Istyas.

Salah seorang anggota penguji dari LPMP, Yuli, yang dikonfirmasi mengenai bagaimana pembobotan tiap item mata uji, membenarkan bahwa memang benar ada pembobotan, namun pihaknya tidak bisa menjelaskan atau mempublikasikan prosentase pembobotan masing-masing item.
"Itu rahasia ... kalau peserta menginginkan penjelasan lebih lanjut, kami persilahkan untuk mengirim surat ke pihak penguji LPMP" ujar Yuli.

Berkenaan dengan jawaban pihak LPMP, Istyas mengaku telah berkirim surat permohonan penjelasan kepada Sekda cq Ketua Tim Seleksi Kepala Sekolah dengan tembusan kepada LPMP.

Sementara salah seorang anggota Tim Seleksi Kepala Sekolah, Agus Purwanto, mengatakan "Sudah semestinya dan menjadi hak peserta seleksi untuk memperoleh penjelasan dari pihak penguji LPMP, termasuk prosentase pembobotannya, karena begitulah substansi sebuah penilaian - kecuali ada hal-hal yang memang secara aturan dan keilmua harus dirahasiakan, ihwal uji psikologi misalnya".

Link : Nilai Seleksi kepala sekolah

Lanjut membaca “Peserta Seleksi Kepala Sekolah Pertanyakan Hasil Seleksi”  »»

04 November 2008

PNS Sebar Pamflet Kampanye di Sekolah?


Gombong - Lanthing (4/10/08)

Musim kampanye 2008 dimulai, para caleg sudah kebelet. Dan masyarakat melihat stiker, baliho, pamflet, dan berbagai alat peraga kampanye yang kadang cenderung 'narcis' bertebaran dimana-mana.
Tak terkecuali Sulistyo, M.Pd, calon anggota DPD Jawa Tengah. Beliau yang Ketua Umum PB PGRI pun menggelar kegiatan 'sosialisasi hasil mukernas PGRI' di hotel Candisari minggu kemarin, yang ujungnya bisa ditebak ... membagi-bagi leaflet tentang dirinya yang mencalonkan diri sebagai anggota DPD Jateng melalui jaringan PGRI Kabupaten Kebumen. Dan tersebarlah 'leaflet kampanye' itu di sekolah-sekolah.
Di SMA Negeri 1 Gombong misalnya, entah siapa yang membawa dan menyebarkan leaflet Sulistyo ini sudah tergeletak di meja guru. Sebuah strategi Sulistyo yang sangat jitu dan strategis.

PGRI Berpolitik Praktis?
Walaupun AD/ART PGRI jelas melarang PGRI berpolitik praktis, namun pada kasunyatan kegiatan yang cenderung mengarah pada penunggangan PGRI untuk politik praktis nyaris tak bisa dibantah. Paling tidak tercatat beberapa kali penunggangan PGRI oleh oknum=oknum pengurus PGRI terjadi. Lima tahun lalu Sudarto, MA yang kala itu menjadi Ketua PGRI Jateng dan ketika menjadi Calon Gubernur Jateng menggunakan jaringan PGRI untuk kampanye. Bahkan Sudarto memajang diri dan calon gubernur pasangannya di kalender PGRI.

Dimintai tanggapannya tentang hal ini, ketua Panwas Pemilu Kabupaten Kebumen, Imam Satibi, M.Pd.I, (03/10/08) mengatakan bahwa telah terjadi dua pelanggaran, pertama melanggar prinsip netralitas PNS (termasuk guru PNS), kedua sekolah termasuk yang dilarang untuk tempat berkampanye.
Pihaknya berharap agar siapapun untuk mematuhi rambu-rambu kampanye yang telah digariskan sesuai UU, khususnya peraturan KPU No. 19/2008.

Lanjut membaca “PNS Sebar Pamflet Kampanye di Sekolah?”  »»

28 October 2008

Pak Win Mulai Sehat


Gombong - Lanthing.

Sejak gerah (sakit) beberapa bulan lalu, dan sempat menjalani operasi di RSU Banyumas Juni 2008, Pak Winaryono, tampak mulai sehat. Walau ketika berjalan masih harus menggunakan alat bantu kruk, wajah beliau mulai tampak cerah. Juga kaki guru seni rupa SMA Gombong ini mulai kering dan menunjukkan adanya tanda-tanda kesembuhan.
Sambil menunjukkan kakinya yang sebagian masih diperban, guru seni yang juga pinter utak-atik mesin motor ini menceritakan bahwa tanggal 7 Juni 2008 sang istri yang setia merwatnya berhasil menemukan sisa perban yang masih tertinggal di kaki bekas operasi.
Ketika ditanya apakah berarti RSU Banyumas melakukan malpraktek karena masih ada perban yang tertinggal di bekas operasi, dan baru ketahuan setelah 4 bulan berjalan, beliau menyatakan dirinya telah menerima nasib.
"Ya itu mungkin perjalanan hidup yang harus saya jalani" Ujarnya pasrah.

Nggih Pak Win, mugi-mugi enggal sehat malih ...

Lanjut membaca “Pak Win Mulai Sehat”  »»

27 October 2008

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah : Semua Bablas 8 Tahun!

Kebumen - Lanthing.

Penilaian kinerja kepala sekolah yang berlangsung selama ini dipertanyakan beberapa pihak, pasalnya tidak ada seorangpun dari ribuan kepala sekolah yang dinilai diberhentikan pada masa jabatan pertama (empat tahun pertama).
"Ada dua kemungkinan, pertama karena semua kepala sekolah itu berkinerja baik, atau kemungkinan kedua, penilaian kinerja itu sekedar nggo pantes-pantes saja, toh faktanya semua bablas ke periode kedua, dan tidak ada satupun yang diperpanjang hingga periode ke tiga karena prestasinya sangat baik" ujar Ketua Majlis Sakobere Agus Purwanto.

Sementara itu Kepala UPT Dinas Dikpora Kecamatan Buayan, Tukijan, mengkritisi pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah tahun ini yang hanya beranggotakan dua orang pejabat fungsional, dan tidak melibatkan pejabat struktural.
"Hal ini jelas mengingkari Perbup No. 35 Tahun 2006, karena Perbup ini mengamanatkan minimal 2 orang pejabat fungsional dan seorang pejabat struktural" Ujar Tukijan.
Kritik lain datang dari Kepala SD Ngasinan, Agus, yang kebingungan mendapat undangan dari Kepala UPT Dikpora Kecamatan untuk acara sosialisasi penilaian kinerja kepala sekolah namun biayanya ditanggung oleh masing-masing sekolah.
"Anggaran itu kan mestinya tidak ditanggung sekolah" ungkap Agus.

Lanjut membaca “Penilaian Kinerja Kepala Sekolah : Semua Bablas 8 Tahun!”  »»

26 October 2008

Audiensi (atawa DEMO?) GTT TK Dengan Bupati Kebumen

Kebumen - lanthing.

Guru Tidak Tetap (GTT) atau Guru Wiyata Bhakti (GWB) Taman Kanak-Kanak yang tergabung dalam Paguyuban Guru Honorer Taman Kanak-Kanak (PGHTK) Kabupaten Kebumen senin besok (27 Oktober 2008) akan beraudiensi dengan Bupati Kebumen, K.H.M. Nashirudin Al Mansur. Menurut informasi Ketua PGHTK Kebumen Sriyanti, A.Ma, perwakilan para guru honorer TK ini rencanannya akan diterima Bupati Kebumen di Gedung F pada jam 10.00 besok. Para guru honorer TK ini bermaksud akan menyanyakan perihal proses pengangkatan mereka sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang terkatung-katung.
Para guru honorer TK ini mempertanyakan ihwal dikembalikannya berkas pengajuan PNS mereka yang dinyatakan TMS (Tidak Memenuhi Syarat) oleh BKN Regional I Jogjakarta, dengan alasan SK honorer mereka yang dibuat oleh Kepala Desa/Lurah.
"Kami ini sudah kelelahan dipingpong sana-sini, katanya BKN (Badan Kepegawaian Nasional - Red) tergantung daerah, asal daerah Oke BKN oke" Ujar ketua GTT TK.

Sebuah sumber di BKDD Kebumen membenarkan bahwa para GTT TK ini tidak bisa diangkat karena SK honorer mereka yang membuat adalah Kepala Desa/Lurah sementara berdasarkan PP yang berlaku mereka yang bisa diangkat sebagai PNS adalah GTT yang SK nya berasal dari pejabat eselon II.
Berkenaan dengan hal ini, Ketua GTT TK mempertanyakan "Mengapa GTT SD yang SKnya dibuat oleh Kepala UPT yang bukan eselon II bisa diangkat PNS, sedangkan kami tidak".

Lebih jauh Ketua GTT TK menyatakan bahwa senin besok sekitar 500 GTT TK akan mendatang Bupati untuk audiensi.
(Audiensi apa demo Bu? - Red)



Lanjut membaca “Audiensi (atawa DEMO?) GTT TK Dengan Bupati Kebumen”  »»

23 October 2008

Formasi Lowongan Kepala SD Hanya Terisi 42 Persen

Kebumen - Lanthing

Berdasarkan hasil Ujian Tulis dan Psikologi yang dilaksanakan Lembaga Penjaminan Mutu (LPMP) Jawa Tengah tanggal 21 s.d. 22 Oktober 2008 di Aula Kantor Depag, Panitia Seleksi Calon Kepala Sekolah Kabupaten Kebumen memutuskan hanya meloloskan 32 Calon Kepala SD. Hal ini sejalan dengan rekomendasi Tim Penguji dari LPMP yang menyarankan agar Calon Kepala SD minimal memperoleh nilai C+, dan Calon Kepala SMP/SMA/SMK minimal memperoleh nilai B.
Seperti diberitakan Lanthing beberapa hari lalu, setelah diperpanjang selama tiga hari pendaftar Calon Kepala SD hanya mencapai 68 pendaftar, sementara terdapat 77 lowongan Calon Kepala SD. Dari 68 pendaftar Calon Kepala SD, sebanyak 5 pendaftar dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi.

Panitia bersepakat untuk tetap konsisten dan berpegang pada saran yang diberikan pihak LPMP. "Kita konsisten dengan apa yang telah selama ini dilaksanakan dan tetap berpegang teguh pada saran LPMP agar mutu pendidikan di Kebumen ke depan menjadi lebih baik" Ujar Sekda Kebumen Suroso, SH.
Pernyataan Sekda diamini oleh Kepala BKD Kebumen Supriyandono, SH dan oleh anggota panitia lainnya.
"Kepala SD yang masih belum terisi lebih baik dirangkap, dari pada dipimpin oleh orang yang kompetensinya diragukan - Pimpinan yang tidak kompeten akan merepotkan yang dipimpin, atasannya, maupun masyarakat" timpal Agus Purwanto, salah seorang panitia seleksi.

Sementara untuk jenjang SMP dari 60 Calon dinyatakan lolos 7 orang; jenjang SMA dari 21 calon dinyatakan lolos 4 orang, dan jenjang SMK dari 8 Calon dinyatakan lolos 2 orang. Ini berarti semua lowongan kepala SMP, SMA, dan SMK tahun 2008 dapat terisi keseluruhan.


Lanjut membaca “Formasi Lowongan Kepala SD Hanya Terisi 42 Persen”  »»

KPU Baru Segera Dilantik

Kebumen - Lanthing

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah melalui suratnya No. 1399/B/2008 tertanggal 23 Oktober 2008 yang ditujukan kepada Sekretaris KPU Kabupaten Kebumen menjelaskan bahwa berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan Calon Anggota KPU Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dan hasil rapat pleno KPU Prop Jateng tanggal 21 Oktober 2008, KPU Prop Jateng telah menetapkan nama-nama Anggota KPU Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.
Lebih lanjut dijelaskan dalam surat tersebut, untuk nama-nama Calon Anggota KPU kabupaten Kebumen Terpilih adalah :
  1. Teguh Purnomo, SH, M.Hum
  2. Drs. Kholid Anwar
  3. Paulus Widiyantoro, SE
  4. Khusnul Khotimah, S.Sos
  5. Nanang Widy Hartono
Selanjutnya kelima calon Anggota KPU Kabupaten Kebumen terpilih akan dilantik pada hari Jum'at 24 Oktober 2008 di Aula Kantor KPU Prop Jawa Tengah Jl. Veteran No. 1A Semarang.

Lanjut membaca “KPU Baru Segera Dilantik”  »»

Pengumuman Sertifikasi Guru 2008 : Tidak Satupun Guru Smago Lulus

Kebumen - Lanthing

STOP PRESS : TIDAK SATUPUN DARI 8 ORANG GURU SMA NEGERI 1 GOMBONG YANG MENGIKUTI SERTIFIKASI PORTOFOLIO YANG LULUS.
Menurut Dr. Suwarjo dari UNY yang dikonfirmasi kontributor Lanthing, menyatakan bahwa bisa saja peserta dengan skor melebihi 850 tapi tidak lulus, karena kriteria penilaian bukan hanya skor total tapi ada sub-sub yang punya kriteria minimal. Misal kelompok B yaitu perencanaan dan pelaksanaan program, yang mengharuskan skor minimal 300. Jika bagian itu kurang dari 300 ya tidak lolos meskipun skor total lebih dari 1000. Sekarang profesionalitas di bidang masing-masing agak diperhatikan, dulu itu kurang diperhatikan.

Lanjut membaca “Pengumuman Sertifikasi Guru 2008 : Tidak Satupun Guru Smago Lulus”  »»

21 October 2008

Anak yang Terus di SLB Tidak Ada yang Bisa Kuliah


Gombong - Lanthing

"Berdasarkan pengalaman saya, anak-anak yang terus berada di Sekolah Luar Biasa (SLB) sejak TK, SD, hingga SLTA, tidak ada satupun yang bisa menembus seleksi perguruan tinggi" demikian disampaikan Wahyu Iriyanto, seorang penderita tunarungu, yang menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Pendidikan Insklusi di Beteng Van der Wijck hari ini (21/10/08). Selanjutnya Iriyanto menceritakan bahwa dirinya bisa menembus seleksi perguruan tinggi, bisa lulus sarjana dan kini tengah mengambil S-2 di Hongkong, karena ketika di kelas 2 SMA (kini istilahnya kelas XI) dia keluar dari SLB dan berskolah di SMA Inklusi, sehingga dirinya mampu beradaptasi dan membandingkan kemampuan diri dengan teman-temannya. Dalam presentasi Wahyu Irianto didampingi translater tunarungu dari LSM Matahariku Jogja.

Seminar yang merupakan kerjasama antara Plan Indonesia dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kebumen dibuka oleh Kepala Dinas Dikpora Drs. H. Mahar Mugiyono, SH. Seminar menghadirkan Direktur PSLB Ditjen Mandikdasmen Depdiknas Eko Jatmiko Sukarso, Ketua Asosiasi Pendidikan Khusus Indonesia Jawa Tengah Mulyono, dan dari International Development Partner (IDP) Norway Alexander Thomas Hauschild.

Sebelum seminar dimulai antara pukul 08.00 hingga 09.30 Direktur PSLB Ditjen Madikdasmen Depdiknas Eko Jatmiko Sukarso, menyempatkan diri berkunjung ke SLB Putra Manunggal dan SLB Budi Asih Gombong. Kunjungan didampingi oleh Drs. Agus Purwanto selaku panitia seminar.

Seminar diakhiri dengan penandatanganan komitmen para pemangku kewajiban dan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk melaksanakan pendidikan inklusi di Kebumen.

Nama Kegiatan : Seminar Penerapan Layanan Inklusi Ramah Anak di Kabupaten Kebumen
Penyelenggara : Kerjasama Dinas Dikpora Kebumen dan Plan PU Kebumen
Hari/Tanggal Kegiatan : Selasa, 21 Oktober 2008
Tempat Kegiatan : Benteng Van der Wijck Gombong
Dibuka oleh : Kepala Dinas Dikpora Kebumen
Pembicara Seminar : Direktur PSLB Ditjen Mandikdasmen Depdiknas RI, Direktur IDP Norway
Ketua Umum Assosiasi Pendidikan Khusus Indonesia, Seorang Anak Berkebutuhan Khusus (tuna rungu) yang kini tengah kuliah S-2 di Hongkong, Kepala SD Rintisan Inklusi.
Moderator : Agus Purwanto, Teguh Supriyadi

Anda pengin lebih komplit ttg INKLUSI?



Lanjut membaca “Anak yang Terus di SLB Tidak Ada yang Bisa Kuliah”  »»

20 October 2008

Besok, Pengumuman Sertifikasi Tahun 2008


Kebumen - Lanthing

Ditengah carut marutnya program sertifikasi guru di Kebumen, diperoleh penjelasan bahwa besok (selasa, 21 Oktober 2008) akan diumumkan lulus dan tidaknya para guru yang mengikuti program sertifikasi tahun 2008. Hal ini disampaikan oleh Kasi Tenaga Pendidikan dan Kependidikan (Tendik) Drs. Maskemi, M.Pd. setelah rapat panitia Seleksi Kepala sekolah di ruang kepala BKDD hari ini (20/10/08).

Lebih lanjut Maskemi menjelaskan bahwa selaku pejabat baru dirinya akan bekerja keras untuk menyelesaikan tugas-tugas, termasuk membereskan sertifikasi guru. Seperti diketahui Maskemi menggantikan pejabat lama Drs. Sopari yang kini menempati pos baru selaku staf di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Disinggung mengenai fenomena paguyuban luser dan biaya-biaya untuk mengurus sertifikasi, Maskemi mengakui bahwa 'kita' sulit melepaskan dari budaya-budaya 'ninggali' dalam proses pengurusan sertifikasi, dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dinas PPO) tidak memiliki pos biaya untuk itu. Hal ini diamini oleh Kepala Dinas PPO, Mahar Mugiyono, SH.
Mengenai hal ini Ketua Majlis SAKOBERE, Agus Purwanto, mengatakan "Ngono ya ngono, yen bisa ya aja ngono. Masak ada yang iurannya sampai 575.000 rupiah, dan bahkan di beberapa UPTD ada yang diarahkan untuk membeli jas seragam yang harganya hampir 800.000 rupiah".

Lanjut membaca “Besok, Pengumuman Sertifikasi Tahun 2008”  »»

Walau Pendaftaran Diundur, Pendaftar Kepala SD Tetap Minim


Kebumen - Lanthing

Walaupun waktu pendaftaran calon kepala SD diundur hingga tiga hari, ternyata minat para guru untuk mendaftar menjadi calon kepala SD tetap minim. Informasi yang diperoleh dari Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD), hingga saat pendaftaran ditutup (sabtu 18 Oktober 2008) pendaftar calon kepala SD hanya 68 orang, sedangkan lowongan kepala SD mencapai 77 lowongan.
Sementara untuk formasi lowongan kepala SMP sebanyak 7 dengan pendaftar 60 orang; formasi lowongan kepala SMA sebanyak 4 dengan pendaftar 21 orang ; formasi lowongan kepala SMK sebanyak 2 dengan pendaftar 8 orang.

Lebih jauh Supriyandono menjelaskan bahwa dari seluruh pendaftar ada 5 calon yang tidak memenuhi syarat adminintrasi, dan rencananya hari ini (senin 20 Oktober 2008) seleksi adminintrasi diumumkan.
"Besok selasa dan rabu, 20-21 Oktober 2008, ujian tulis dan psikologi akan dilaksanakan di aula Depag kebumen, yang pelaksanaannya seepenuhnya diserahkan kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Semarang" jelas Supriyandono.

Lanjut membaca “Walau Pendaftaran Diundur, Pendaftar Kepala SD Tetap Minim”  »»

15 October 2008

Kurang Peminat, Pendaftaran Seleksi Kepala Sekolah Diperpanjang

Kebumen - Lanthing

Disebabkan kekurangan peminat, masa pendaftaran seleksi calon kepala sekolah yang semestinya diumumkan hari ini (15/10/08) diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Oktober 2008 guna memberi kesempatan yang lebih leluasa kepada para calon pendaftar kepala sekolah. Selanjutnya ujian tulis dan psikotest direncanakan tanggal 21-22 Oktober 2008, dan dilakukan oleh LPMP Jawa Tengah.
Diharapkan dengan perpanjangan masa pendaftaran dapat menambah jumlah peminat kepala sekolah yang mendaftar. Demikian disampaikan pihak Panitia Seleksi Calon Kepala Sekolah. Turiman, SH seorang panitia seleksi yang juga staf Badan Kepegawaian dan Diklat Daerak Kab Kebumen(BKDD) menginformasikan bahwa sampai dengan tanggal 15 Oktober 2008 jumlah pendaftar calon kepala SD sebanyak 50 orang, sementara posisi kepala SD yang kosong sebanyak 77. Bahkan beberapa wilayah seperti UPTD Sempor, Petanahan, Adimulyo, Karanganyar, dan Buayan tidak mengajukan calon Kepala SD sama sekali.

Sementara kondisi berbeda terjadi untuk pendaftar kepala SMP dan SMA. Hingga 15/10/08 pendaftar untuk Calon Kepala SMP sebanyak 60 orang dari 7 lowongan kepala SMP, dan pendaftar untuk calon Kepala SMA sebanyak 19 orang dari 4 lowongan kepala SMA.

Berdasarkan pantauan kontributor Lanthing, minimnya minat guru untuk mendaftar menjadi calon kepala SD disebabkan kecilnya penghargaan (baca : tunjangan) bagi kepala SD. Sebuah sumber menyatakan bahwa tunjangan untuk seorang kepala SD Negeri sebesar Rp. 125.000 /bulan. Jumlah ini dianggap tidak sebanding dengan beban tugas dan tanggungjawab yang harus diemban. Faktor lain adalah ketakutan calon Kepala SD bila ditempatkan di daerah terpencil, disamping faktor masa jabatan kepala sekolah yang hanya 4 tahun dan maksimal 8 tahun (dua kali masa jabatan).

Lanjut membaca “Kurang Peminat, Pendaftaran Seleksi Kepala Sekolah Diperpanjang”  »»

2011 Semua Anak Tercatat



Karanganyar - Lanthing

"Kami merencanakan di masa mendatang bisa melayani akta kelahiran dengan sistem jemput bola secara lebih intens lagi" Demikian tekad Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kebumen H. Adi Pandoyo, SH. Tekad ini disampaikan Adi Pandoyo dalam pembukaan workshop Konsolidasi Universal Birth Registration (UBR) di Hotel Candisari Karanganyar hari ini (15/10/08). Tampak hadir dan membuka workshop Sekda kebumen, H. Suroso, SH mewakili Bupati Kebumen.
Dalam sambutan pembukaannya Sekda Kebumen menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak atas kepedulian dan tanggungjawabnya demi masa depan anak-anak yang lebih baik. Dalam kesempatan yang sama Sekda berharap agar Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) dapat meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat. Seperti diketahui dalam Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) terbaru terjadi peningkatan status dari semula Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil menjadi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan kepala Dinas yang juga baru yakni H. Adi Pandoyo, SH. Sementara mantan kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Tri Waluyo, S.Sos menduduki pos baru sebagai Asisten III Bidang Administrasi.

Workshop yang rencananya digelar hingga besok (16/10/08) bertujuan untuk melakukan konsolidasi para pemangku kewajiban dan pemangku kepentingan berkenaan dengan tekad dan komitmen pemerintah untuk : 2011 Semua Anak Indonesia Tercatat. Workshop dihadiri berbagai stakeholder diantaranya seluruh camat di Kebumen, perwakilan kepala sekolah, guru, LSM, IGTKI, GOTKI, IBI, Dewan Pendidikan, Lurah/Kades, KOMPAK, PP, dan berbagai unsur lain.

Pada sesi panel menghadirkan pembicara Tri Waluyo, S.Sos yang memaparkan tentang kondisi pencatatan kelahiran di Kebumen, juga Reni Rebecca Hening dari UBR Manager Plan Indonesia yang memaparkan tinjauan Hak Anak dalam UBR, dan Drs. Agus Purwanto yang memaparkan pengalaman lapangan dalam menfasilitasi masyarakat dalam proses pengurusan Akta Kelahiran.

Pada kesempatan lain, Kepala Dispenduk Capil Kebumen berharap agar Plan Kebumen dan Majlis Sakobere dapat melanjutkan kerjasama dengan Dispenduk Capil dalam melayani masyarakat, khususnya anak-anak, dalam memperoleh hak-haknya khususnya hak atas akta kelahiran.

Lanjut membaca “2011 Semua Anak Tercatat”  »»

26 September 2008

Dinas PdK 'arahkan' DAS


Kebumen - Lanthing.

"Kalau penggunaan DAS (Dana Alokasi Sekolah - Red) untuk muatan lokal dan alat peraga tidak pesan terhadap CV yang sudah ditunjuk Dinas boleh apa tidak. Kalau harus pesan ke CV apa dasarnya? Oleh karena itu kami usul nama dinas pendidikan diganti menjadi dinas perdagangan pendidikan dan olahraga (PPO)"
Demikian pesan singkat (sms) yang dikirimkan Mustika Aji dari FORMASI (Forum Masyarakat Sipil) ke kontributor Lanthing (23/09/2008 pk. 22.56).

Dikonfirmasi lebih jauh tentang maksud pesan singkat tersebut (26/09/08) Mustika Aji menunjukkan bukti adanya surat Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas P dan K Kecamatan Karanganyar No. 425.2/584. Dalam surat tertanggal 13 September 2008 yang ditujukan kepada Kepala SD Negeri/Swasta se Kec. Karanganyar dan ditandatangani Kepala UPT Kecamatan Karanganyar, Drs. Jamaludin tertera :
Menindaklanjuti hasil sosialisasi Dana Alokasi sekolah (DAS) yang bertempat di Aula Dinas P dan K Kab. Kebumen tanggal 6 September 2008 dan hasil rapat Kepala sekolah pada tanggal 11 September 2008 yang bertempat di Aula UPT P dan K Karanganyar, dan hasil kesepakatan tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa pada Sekolah dasar diharapkan setiap sekolah untuk memenuhi buku pelajaran yang tertera pada surat berikut ini.
Bersama ini pula kami kirimkan blanko SURAT PESANAN BUKU BAHASA JAWA DAN ALAT PERAGA IPA.
Sedangkan untuk pengembalian blanko kami tunggu PADA HARI RABU Tanggal 17 SEPTEMBER 2008 pada jam kerja di Kantor UPT Dinas P dan K Kec. Karanganyar.
Demikian atas kerjasamanya disampaikan terima kasih.
(Terlampir dalam surat ini, blangko 'SURAT PESANAN' yang ditujukan kepada TB Konsorsium Jl. Cendrawasih No. 31 Kebumen ; dan Daftar harga alat peraga IPA dari Toko Buku 'KOnsorsium' - Red).

"Ini bukan fitnah, berdasar surat ini jelas Dinas mengarahkan pada CV tertentu" Tegas Mustika Aji.

Berdasarkan Juknis Bantuan DAS yang dikeluarkan Dinas P dan K Kab Kebumen, alokasi dana yang diterima sebesar Rp. 3.224.950 untuk tiap SD/MI.

"Kelihatannya memang dananya kecil tapi ini jumlah SD/MI lebih dari seribu" lanjut Mustika Aji.

Lanjut membaca “Dinas PdK 'arahkan' DAS”  »»

20 September 2008

Perlu Direvisi SK Bupati Tentang Seleksi Kepala Sekolah

Kebumen - Lanthing.

Surat Keputusan Bupati Kebumen Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Penugasan Guru PNS yang diberi Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen perlu direvisi. Demikian dikatakan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Supriyandono, SH ketika rapat Tim Seleksi Kepala Sekolah Tahun 2008 (17/09/08). Penegasan ini disampaikan menanggapi ungkapan salah seorang anggota Tim Seleksi dari unsur masyarakat pendidkan, Drs. Agus Purwanto, ihwal kelemahan-kelemahan yang ada dalam SK Bupati No. 9/2004.
Agus Purwanto mengemukakan bahwa salah satu yang harus diperhatikan adalah adanya Permendiknas No. 12 Tahun 2007 yang mempersyaratkan semua Kepala Sekolah berkualifikasi Sarjana (S-1), sementara dalam SK Bupati No. 9/2004 masih memungkinkan kepala SD hanya berkualifikasi Diploma 2 (D-II).

Selanjutnya Supriyandono menjelaskan bahwa untuk periode ini (sampai dengan September 2008) terdapat kekosongan kepala SD sebanyak 77. Sementara untuk kekosongan kepala SMP sebanyak 7 yaitu SMP 1 Pejaogoan, SMP 1 Ambal, SMP 1 Sruweng, SMP 2 Karanganyar, SMP 1 Buayan, dan SMP Padureso serta SMP Sadang yang merupakan Unit Sekolah Baru. Kepala SMA sebanyak 4, yaitu SMA 1 Gombong, SMA 1 Pejagoan, SMA Karangsambung serta SMA Ayah yang merupakan Unit Sekolah Baru. Sedangkan untuk SMK sebanyak 2, yaitu SMK 1 Karanganyar dan SMK 1 Gombong.

Menurut jadwal tahapan seleksi dimulai dari tahap seleksi di tingkat sekolah (tanggal 20 s.d. 27 September 2008), dilanjutkan dengan penerimaan berkas lamaran (6 s.d. 9 Oktober 2008), seleksi administrasi (10 s.d. 13 Oktober 2008), Pengumuman hasil seleksi administrasi (15 Oktober 2008) dan Tes psikologi (20 Oktober 2008).

Selain Kepala BKDD dan stafnya, tampak hadir dalam rapat Kepala Dinas P dan K, H. Mahar Mugiyono, SH beserta jajaran Tendik, dan Agus Purwanto mewakili masyarakat pendidikan. Sementara Sekda Kebumen, Suroso SH dan Drs. H. Sarcowi yang mewakili tenaga ahli pendidikan berhalangan hadir.



Lanjut membaca “Perlu Direvisi SK Bupati Tentang Seleksi Kepala Sekolah”  »»

16 September 2008

Merana, Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong Bantuan Gubernur

Puring – Lanthing.

Sungguh memprihatinkan kondisi ‘Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong’ yang berada di desa Surorejan Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong (PPPSP) yang oleh masyarakat sekitar lebih dikenal sebagai ‘kandang sapi gubernur’, kini tidak lagi ada penghuninya, baik sapi-sapinya yang saat diresmikan mencapai 120 ekor, juga Kelompok Tani Ternak Manunggal Karso yang semestinya merawat sapi-sapi. Kering, tidak tercium sedikitpun bau kotoran sapi seperti lazimnya kandang sapi. Bangunan da perangkatnya yang diresmikan Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto 22 Pebruari 2006 dengan menggunakan dana APBN 2005 ini nyaris tinggal menunggu waktu untuk musnah. Bahkan pintu-pintu besi, palang besi pembatas, kran-kran air, papan nama lokasi, wastafel di kantor PPPSP, telah raib entah kemana. Bangunan-bangunan lain mengalami nasib serupa, menunjukkan telah berbulan-bulan tak ada kegiatan.

Warga sekitar yang tengah menggarap ladang di sekitar kandang yang ditanya kemana sapi-sapi pergi mengaku tidak tahu menahu.

Bupati Kebumen KH. Nashirudin Al Mansur, ketika ditanya oleh contributor Lanthing dalam acara ‘Selamat Pagi Bupati’ (16/09/08) membenarkan dan merasa prihatin dengan kondisi Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong di Surorejan. Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong di Surorejan adalah kegiatan pembangunan pemerintah propinsi Jawa Tengah dan Pemkab Kebumen hanya ketempatan. Semula Dinas Peperla atau pihak Pemkab mengusulkan lokasinya tidak di Surorejan, tapi di daerah Pasir Kecamatan Ayah yang dinilai lebih terkondisi, dan kelompok tani ternaknya telah berjalan baik, namun pemerintah propinsi menetapkan di Surorejan.

Memalukan
Tentang kemungkinan pengambilalihan program oleh Pemkab, Bupati tidak menafikkan kemungkinan itu sepanjang ada proses musyawarah antara Pemkab kebumen dengan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan adanya evaluasi.

kondisi ini disayangkan dan memalukan, mestinya pihak-pihak terkait, dalam hal ini kelompok tani yang dulu komitmen melaksanakan ini mestinya juga jangan patah semangat ketika menghadapi kesulitan” ujar Bupati.

Lanjut membaca “Merana, Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong Bantuan Gubernur”  »»

13 September 2008

Tim Seleksi Kirim 10 Calon Anggota KPU ke KPU Propinsi

Kebumen - Lanthing.

Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Kebumen telah mengirimkan 10 orang calon anggota KPU Kebumen ke KPU Propinsi Jawa Tengah. Demikian press release yang dikeluarkan Tim Seleksi hari ini (13/09/08).

Dalam release dijelaskn bahwa serangkaian proses seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kebumen telah dilakukan, mulai penelitian berkas adminsitrasi, seleksi tertulis, assesment psikologi dan wawancara.

Secara umum tahapan seleksi calon anggota KPU sesuai Peraturan KPU No. 13/2007 adalah sebagai berikut :

  1. Tahap penelitian administratif : Bagi calon yang berkas administrasinya lengkap berhak mengikuti tahapan seleksi berikutnya.

  2. Tahap Seleksi tertulis : minimal memperoleh nilai 60 (enam puluh), dan diambil sebanyak-banyaknya 20 orang. Bagi calon yang memperoleh nilai di atas 60 dan termasuk 20 besar, berhak mengikuti tahapan seleksi berikutnya.

  3. Tahap asessmen psikologi dan wawancara.

Asessmen psikologi meliputi kemampuan kerjasama, kepemimpinan, kesehatan, analisa kasus/logika dan sistem berpikir. Hasil assesmen psikologi tidak bersifat mengugurkan, artinya apapun hasil asessmen psikologi calon tetap berhak mengikuti tahapan wawancara.

Wawancara meliputi kualitas komunikasi dan human relation (bobot nilai 15%), kualitas penguasaan materi manajemen Pemilu, sistem politik, dan peraturan perundang-undangan di bidang politik (bobot nilai 40%), integritas diri, komitmen dan motivasi (bobot nilai 20%), kualitas pengalaman kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi (bobot nilai 25%). Ambang batas kelulusan wawancara adalah 60.

Gabungan hasil asessmen psikologi (60%) dan wawancara (40%) diambil 10 terbaik, disampaikan kepada KPU propinsi Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.


Berikut nama-nama yang diajukan ke KPU Propinsi Jateng :
  1. Danang Munandar, SE
  2. Jamal Darwanto, SE
  3. Kholid Anwar, Drs.
  4. Khusnul Khotimah, S.Sos.
  5. Nanang Widy Hartono
  6. Paulus Widiyantoro, SE
  7. Supriyanto
  8. Teguh Purnomo, SH. M.Hum.
  9. Y. Padmono, DR. H.
  10. Yulianto, S. Kom.


Lanjut membaca “Tim Seleksi Kirim 10 Calon Anggota KPU ke KPU Propinsi”  »»

11 September 2008

Bupati : Sudah Saya Koordinasikan dengan Sekda

Kebumen - Lanthing

Fenomena pungutan atau setoran uang ke 'paguyuban' Luser (lulus sertifikasi) memunculkan pro-kontra di masyarakat. Sebagaimana beberapa kali diberitakan akibat tidak turun-turunnya dana sertifikasi bagi para guru yang telah lulus sertifikasi, bagian Tenaga Kependidikan (Tendik) berinisiatif memanggil beberapa guru untuk ikut membantu mengurus, baik untuk masalah pengadministrasiannya maupun pendanaan pengurusannya. Maka dibentuklah sebuah 'paguyuban' Luser untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA/SMK. Kemudian paguyuban atas 'kesepakatan bersama' iuran dana dengan jumlah bervariatif minimal Rp. 100.000, untuk keperluan pengurusan dan pencairan dana setifikasi.

Seorang guru yang tak bersedia disebut namanya mengatakan bahwa pungutan itu tidak apa-apa. "Toh itu untuk urusan nasib sendiri" kilahnya. Sementara seorang guru lain berpendapat bahwa semestinya yang berkewajiban mengurus adalah Dinas P dan K atau yang terkait. "Itu mestinya kewajiban Dinas P dan K, toh di kabupaten lain juga tidak ada paguyuban-paguyubanan lebih tertib dan hasilnya juga cair, sama seperti Kebumen".

Anggota DPRD yang juga angota Dewan Pendidikan Kabupaten Kebumen, Drs. Lulus Tri Paryadi ketika diminta komentarnya tentang hal ini menjelaskan : Menyikapi adanya penarikan pengurusan sertfikasi akan kami koordinasikan dulu dengan pimpinan, sementara sikapnya menyatakan itu pungli, dan meminta pimpinan dinas memberikan teguran dan pembinaan.

Sementara itu Bupati Kebumen, KH. Nashirudin Al Mansur, ketika dikonfirmasi ulang melalui layanan pesan singkat (07/09/08) menjawab bahwa hal tersebut telah dikoordinasikan dengan Sekretaris Daerah.



Lanjut membaca “Bupati : Sudah Saya Koordinasikan dengan Sekda”  »»

09 September 2008

MTS : Bukan Saya yang Terima Setoran, Tapi Bu Rini



Kebumen - Lanthing.


Ketua Paguyuban Luser (lulus sertifikasi) jenjang SMA Kebumen, Drs. Muhtasim, M.Pd, menyampaikan bahwa yang menerima setoran dana bukan dirinya melainkan Dra. Rini Wiratmi, selaku bendahara paguyuban. Penegasan ini disampaikan menanggapi berita di blog Lanthing yang di upload kamis tgl 4 September 2008, tentang adanya setoran sejumlah uang untuk proses terbitnya surat keputusan hingga pencairan dana sertifikasi untuk guru-guru SMA.

Guru mapel PKn SMA Negeri 1 Kebumen ini merasa keberatan disebut menerima setoran sebab yang menerima setoran uang sejumlah total Rp. 250.000,- tiap guru, adalah Dra. Rini Wiratmi, guru SMA Negeri 1 Kebumen, selaku bendahara Luser jenjang SMA, dan bukan dirinya selaku ketua Paguyuban Luser jenjang SMA.

Dan pengumpulan dana itu adalah kesepakatan teman-teman, dari kita oleh kita dan untuk kita” tegas Muhtasim.

Selanjutnya Muhtasim, minta pemberitaan sebelumnya bahwa guru SMA Negeri 1 Kebumen berinisial MTS yang menerima setoran uang Rp. 100 ribu rupiah untuk mengurus sertifikasi dan Rp. 150 ribu rupiah untuk syukuran, diluruskan, agar tidak mencemarkan nama baik diri dan sekolahnya.

Siapapun tahu kalau guru SMA Negeri 1 Kebumen berinisial MTS itu adalah saya, Muhtasim” ujar guru PKn SMA SBI ini.

Penjelasan ini disampaikan Drs. Muhtasim, M.Pd, ketika klarifikasi dengan kontributor Lanthing, Agus Purwanto, di SMA Negeri 1 Kebumen hari Sabtu 6 September 2008, yang juga dihadiri Drs. Yayat Sumjaya dan Drs. Setiono Hadi selaku koordinator wilayah kulon kali paguyuban Luser jenjang SMA.

Sementara itu Drs. Yayat Sumjaya, mengatakan bahwa dirinya merasa terpojok dan disalahkan, karena dianggap telah ’bernyanyi’ mengenai biaya pengurusan dan syukuran sertifikasi.

Bahkan Pak Muhtasim cerita pada saya dan Pak Setiono hari sabtu pagi (06/09/08), bahwa Pak Maryono (Kabid Dikmen) mengatakan : apa boleh bulan puasa membunuh orang?, karena Pak Yayat sudah bernyanyi mengenai sertifikasi” ujar Yayat Sumjaya.

Pada klarifikasi tersebut disepakati untuk meng-upload transkrip pembicaraan via telpon malam sebelumnya (Jum’at 5 September 2008 Pkl. 22.25).

Berikut transkrip telpon antara Drs. Muhtasim, M.Pd, dengan kontributor Lanthing Agus Purwanto pada Jum’at 5 September 2008 Pkl. 22.25 WIB.

MTS : Hallo assalamu’alaikum

Agus : Wa’alaikum salam, Pak Muhtasim nggih?

MTS : Ya betul, siapa nih?

Agus : Saya Pak Agus

MTS : Oh, ya onten napa Pak Agus? Wah saya nggak enak ini, mbok konfir-masi dulu

Agus : hmhh yang enak saja … Pak.

MTS : Nuwun sewu Mas Agus, critanya gimana?

Agus : Ini nuwun sewu, kami sedang mengumpulkan informasi dulu Pak Muhtasim

MTS : Iya mangga ..

Agus : Njenengan ketuanya ya Pak Muhtasim?

MTS : Gini lho, awal-awalnya, tak crita ya Mas Agus … yang sudah lulus itu 9 orang kemudian saya kebetulan dipanggil oleh Tendik untuk yang SMA. Sebetulnya saya nggak mau, wong bukan urusan saya … tapi akhirnya Tendik bilang lha siapa yang ngurusi? Gitu … terus ada Bu Umi, ada Pak Arifin, untuk SMKnya Pak Ali, SMPnya Pak Widodo. Setelah itu kami kemudian … di SMA dibentuk semacam pengurus sendiri-sendiri … sifatnya dari kita pleh kita untuk kita gitu lho …

Agus : Jadi inisiatifnya dari Dinas P dan K ya Pak?

MTS : Ya bukan masalah inisiatif, gini Dinas P dan K kan didesak oleh angkatan 2006 karena ora cair-cair, 2007 juga kayak gitu … akhirnya diurusi bersama, kemudian kita juga maklum lah, akhirnya dengan temen-temen yang sudah lulus membentuk panitia per jenjang, SLTA sendiri, SMP sendiri dan sebagainya … ada bendaharanya ada sekretarisnya, dan semuanya sepakat. Setelah semuanya ada koordinasinya, kemudian kami nyusun daftar nominasi … masih berserakan di Kandep kemudian saya tatani sesuai dengan nominasi urut …

Agus : Oh … njenengan berarti mbantu Kandep gitu …?

MTS : Iyya … gitu lho … setelah itu bersama-sama berengkat ke Jakarta

Agus : Oo ..ke Jakarta? Itu bareng siapa Pak?

MTS : … iya kalau itu dibiarkan nggak ada yang ngurusi … itu nasib kita sendiri … lha ke Jakarta juga ada biayanya … jadi itu dari kita oleh kita untuk kita … gitu lho Mas Agus …

Agus : Berarti dengan orang Dinas ya Pak Muhtasim?

MTS : Gini lho Mas Agus … saya disebut di internet nyebutkan nama saya, saya rasanya sedih gitu lho …

Agus : Lha makanya ini saya klarifikasi …

MTS : Lha iya … ini untuk kepentingan kita bersama diurusin sampai ke Semarang, ke Jakarta ke Jogja, difotokopikan … semuanya … saya satu persenpun belum … semuanya akan dilaporkan kepada anggota sesuai dengan rinciannya …

Agus : Sebentar Pak Muhtasim … tapi dana itu betul ya? Jadi disetor seratus ribu, setelah cair …

MTS : Iya itu sesuai kesepakatan …

Agus : oke … oke sebentar … jadi setelah cair kemudian ada seratus lima puluh ribu …

MTS : gini … gini Mas Agus, sebelum cair ya … untuk ngurus ini ya … perlu kemana-mana ya padha rembugan … ya urunan sajalah … nah jumlahnya disamakan urunan seratus-seratus … nah kemana-kemana selalu bawa orang Kandep …

Agus : Oh … selalu bawa orang Kandep?

MTS : Lha iyyyaa ...

Agus : Njenengan ke Jakarta dulu dengan siapa Pak?

MTS : Pertama dengan Farid ...

Agus : O ... dengan Pak Farid …

MTS : berikutnya dengan Encep, terus dengan siapa itu … selalu dengan Dinas …

Agus : SPPDnya dari Dinas?

MTS : Sifatnya membantu Dinas gitu lho …

Agus : Oke ya ... ya …ya

MTS : Iya jadi tolonglah Mas Agus, jadi kalau apa-apa ya jangan langsung … saya nggak enak, saya gimana gitu lho …

Agus : Kemudian setelah cair … itu iuran lagi seratus limapuluh ribu untuk syukuran, betul nggak?

MTS : Iya … memang gini, setelah cair, saya kumpulkan, mereka juga padha ngumpulkan, ini setelah cair kita perlu ucapan terima kasih … tidak ada paksaan …

Agus : Untuk siapa Pak?

MTS : Ya untuk orang-orang Tendik, untuk Jakarta, untuk Semarang … ya kalau nggak ada yang ngurusi semacam itu ya … bagaimana cair? … dan itu juga dari kita oleh kita untuk kita …

Agus : Sebentar Pak, padahal kan sudah ada seratus ribu untuk ngurus, kurang itu Pak?

MTS : Semuanya akan dipertanggungjawabkan Mas Agus …

Agus : Nggih …, nggak, itu yang seratus ribu itu kurang?

MTS : Itu kan belum jelas, karena yang seratus ribu kan untuk administrasi, untuk nganah-ngeneh, untuk macem-macem dan sebagainya, masih ada tunggakan, akhirnya belum keluar juga, masih ada enam orang yang belum keluar untuk SMA … kalau nggak salah ada 32 yang belum keluar SKnya … nanti kalau sudah selesai, kalau ada uang sisa, nanti dikembalikan … karena belum selesai ini perjalanannya … lha nanti kalau sudah cair … mereka padha ngumpul dan ngumpulkan, bagaimana ini sudah cair apa perlu anu nggak … ya bukan inisiatif siapa-siapa … SD kan padha seratus limapuluh, untuk SMA kan katanya duaratus ya itu mangga kersa, kalau untuk SMK katanya seratus duapuluh, saya juga sampaikan kepada teman-teman, mangga njenengan mau ndak juga nggak apa-apa … ini hanya syukuran saja kepada mereka-mereka yang ikut membantu ngurusi …

Agus : Terkumpul berapa untuk SMA Pak?

MTS : Saya belum ngecheck semuanya …

Agus : Oke, njenengan di posisi ketua paguyuban?

MTS : Ya ketua, saya memang ditunjuk oleh temen-temen untuk ngurusi yang SMA …

Agus : Sekretarisipun sinten Pak?

MTS : Pak Saryono ...

Agus : Pak Saryono dari ...?

MTS : Ya dari SMA … biar mudah …

Agus : Bendaharanya Bu Rini dari SMA negeri 1 Gombong ya eh dari SMA 1 Kebumen?

MTS : Ya iya, pada waktu itu saya nggak mau pegang duit lah, katanya ada tulisan katanya disetorkan ke saya … lha saya nggak pernah pegang duit … masalah disetor saya juga nggak tahu … saya itu …

Agus : Ya saya informasi dari anu Pak, informasi dari lapangan, makanya kami crosscheck ke panjenengan

MTS : Nah, maka dari itu tolonglah … kalau mau anu … saya jadi nggak enak Mas Agus lah …

Agus : Oke … oke Pak, ini begini nanti kami akan anu lagi ... akan apa ... upload beritanya lagi to Pak ini …

MTS : Tolong ya … ini kan dari kita untuk kita … tolong beritanya diluruskan

Agus : Diluruskan seperti apa Pak penginnya panjenengan?

MTS : Ya diluruskan bahwa itu dari kita untuk kita … gitu lho … dan sayapun nggak … sepeserpun kan nggak disetorkan ke saya …

Agus : Betul … Ya itu memang informasi dari Pak Yayat …

MTS : Lho, Pak Yayat sendiri apa setor ke saya? Nah … makanya mau saya itu … besok … apa Pak Yayat setor ke saya nggak?

Agus : mmm … oke

MTS : gitu lho Mas Agus … tolong mangga berita itu diluruskan supaya nama saya dikembalikan … saya juga nggak mau lah … terus terang lah … njenengan kalau mau memperbaiki temen-temen ya mangga, tapi saya sampaikan apa adanya …

Agus : Iya … iya … terima kasih Pak Muhtasim nggih … matur nuwun … nyuwun pangapunten kalau ada yang keliru …

MTS : Ya tolong ya … mohon … mohon itu …

Agus : Ya … ya … makasih Pak Muhtasim nggih … assalamu’alaikum …

MTS : Wa’alaikum salam …

(Sebagai catatan beberapa menit sebelum pembicaraan telpon tersebut, kontributor Lanthing melalui layanan pesan singkat menanyakan : siapa yang menerima setoran iuran 100 ribu untuk ngurus pencairan dana sertifikasi dan 150 ribu untuk syukuran kepada Drs. Muhtasim, M.Pd, dan mendapat jawaban : jnengn sinten, setore teng bendahara bu rini sma 1 kebumen. Dan setelah dijawab identitas pengirim sms, Drs. Muhtasim, M.Pd. melengkapi jawaban melalui sms yang isinya : Sbelum saya jawab ak tak cerita awal mula bgn ak di bel sama tendik bu endah unk menemui di kantr disitu udh ada wakil sd dll diminta untk mbantu ttg sert krn tendk kwalhn tdn ak g mau tp dmt trs ak jadi mau kmdn ak kumpln tmn yg dah luls dn terbtk pgybn sma tuk ngrsi nasib sendiri)


Pagi harinya (06/09/08 pkl 06.26) Drs. Muhtasim, M.Pd., kembali mengirim sms yang berisi : Ass, mas agus yth sth kami mengrs bersama baik ke jkt, smg dn jogja biyaya ditanggng bersama antr pgybn dr uang yg srts, sdg yg sykrn untk membtu kami baik dinas kab, prop dn jkt, klu sisa akn dikemblkan ke anggota.

Lanjut membaca “MTS : Bukan Saya yang Terima Setoran, Tapi Bu Rini”  »»
 
©  free template by Blogspot tutorial