25 November 2008

Mendiknas : Guru Jangan Terkooptasi

Gombong - Lanthing (25/11/08)

Jangan sampai guru terkooptasi oleh kekuatan politik tertentu. Demikian sebagian isi dari sambutan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI pada hari Guru Nasional ke 14 tanggal 25 Nopember 2008. Lebih lanjut Mendiknas mengharapkan agar guru di masa mendatang lebih profesional.

Peringatan hari guru nasional yang tepat hari selasa 25 Nopember 2008, diperingati di SMA Negeri 1 Gombong dengan upacara bendera (hari senin 24 Nopember 2008, tidak upacara). Saat upacara Hari Guru Nasional (yang berbarengan HUT PGRI ke 63), di SMA negeri 1 Gombong, terlihat 3 jenis seragam PGRI dikenakan para Bapak dan Ibu Guru, yakni batik bermotif biru, batik bermotif kuning, dan batik bermotif putih-hitam, dan sebagian besar guru mengenakan PSH (pakaian sipil harian).
Sebelum doa penutup dikumandangkan lagu Hymne Guru oleh paduan suara. Uniknya saat MC upacara menyampaikan disambut lenguhan ( ... ahhh) dari sebagian peserta upacara. Tidak jelas apa makna lenguhan itu. Lebih unik lagi di ujung lagu Hymne Guru ciptaan sartono ini, yang semula liriknya .... tanpa tanda jasa, diganti menjadi ... membangun insan cendekia. Rupanya PGRI risih disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda jasa.

Sementara itu salah seorang anggota Dewan Penasehat PGRI kebumen, Agus Purwanto, menyatakan sependapat dengan Mendiknas agar para guru tidak terkooptasi. "PGRI harus belajar dari sejarah, jangan sampai PGRI kembali menjadi kesed politik seperti jaman ORBA, PGRI harus betul-betul menjaga independensinya dan tidak tergoda untuk bermain politik praktis. Kalau PGRI kuat, maka siapapun yang berkuasa maka ia harus memperhatikan pendidikan dan guru. Jadi kembalilah ke fitrahnya, pedomani AD/ART yang ada" ujar Agus.

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial