26 February 2009

FGD Merancang Perluasan Penerapan Praktek yang Baik di SD Se Kab. Kebumen

Kebumen - Lanthing.

Hari ini (Kamis, 26/02/09) berlangsung Focus Group Discussion (FGD) bertema : Merancang Perluasan Penerapan Praktek yang Baik di SD Se Kabupaten Kebumen. Diskusi merupakan kerjasama Partnership for Governance Reform on Indonesia dan Pemkab Kebumen berlangsung di Ruang Jatijajar (sayap kiri pendopo kabupaten Kebumen) menghadirkan para pemangku kewajiban dan pemangku kepentingan. Tampak hadir para kepala SD, Kepala UPT Dinas Dikpora, Ketua Dewan Pendidikan, dan undangan lain, semantara dari 'Kemitraan' hadir Piet Suprijadi. Majlis SAKOBERE mengutus Drs. Wahyudi untuk mengikuti FGD.
Acara dibuka oleh Bupati Kebumen KH. M. Nashirudin Al Mansur.
Dalam FGD ini, majlis SAKOBERE mengusulkan :

  1. Implementasi Sekolah Ramah Anak (SRA);
  2. Implementasi Surat Edaran Mendiknas Nomor 186/MPN/KU/2008 tentang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2009 dan Surat Bupati Kebumen No. 422.4.07 (tertanggal 15 Januari 2009) tentang implementasi BOS 2009, yang substansinya adalah pembebasan Iuran Dana Operasional Sekolah (IDOS) untuk SD/MI dan SMP/MTs;
  3. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, termasuk pengawasan terhadap jajanan anak;
  4. Bantuan/fasilitasi pengurusan akta kelahiran untuk murid SD;
Diskusi berkembang dan berpusar pada persoalan guru dan kepala SD, serta mengenai kapasitas, kemauan, tanggungjawab, manajemen, dan kebijakan Dinas Dikpora.
Sementara Dinas Dikpora mengharapkan tahun mendatang (tahun ini? - Red) prestasi UASBN bisa meningkat dari peringkat 32 propinsi menjadi minimal peringkat 20.

Forum bersepakat bahwa diskusi akan dilanjutkan minggu mendatang guna lebih dikerucutkan dan dipertajam.



Lanjut membaca “FGD Merancang Perluasan Penerapan Praktek yang Baik di SD Se Kab. Kebumen”  »»

25 February 2009

Stiker Caleg dan Parpol di 'Teteg Sepur'


Gombong - Lanthing.

Senin pagi (23/02/09) sekitar jam 6.45 saya melewati teteg sepur di Karanganyar. Saat itu akan ada kereta api lewat - teteg sepurpun ditutup. Semua kendaraan berhenti, termasuk saya. Sambil menunggu kereta api lewat saya perhatikan palang pintu berwarna merah putih. Tampak beberapa stiker caleg dan parpol tertempel di palang sepur. Hal serupa saya temui di teteg sepur jalan Puring Gombong.

Dalam hati saya bertanya : Apa ya nggak ada tempat lain untuk nempel stiker? Apa hal ini tidak melanggar aturan kampanye?

Menjelang 'General Election 2009' memang para caleg makin narsis dan juga ngawur nempel gambar secara sembarangan.

"Pripun niki Kang Satibi? (Ketua Panwas Pemilu Kebumen)".

Lanjut membaca “Stiker Caleg dan Parpol di 'Teteg Sepur'”  »»

Urus NUPTK, 48 Guru 'Urunan'

Kebumen - Lanthing.

Sebanyak 48 orang guru yang belum memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) harus urunan Rp. 25 ribu untuk mengurus NUPTK ke LPMP Semarang. NUPTK ini merupakan prasyarat para guru untuk mengurus pencairan dana sertifikasi.
Dikonfirmasi per telepon, tadi pagi (25/02/09, pk. 06.45). koordinator Luser SMP, Tubari, S.Pd., mengatakan bahwa urunan Rp. 25 ribu per guru ini tidak dipungut oleh Dinas Dikpora, namun inisiatif kelompok Luser. Dana urunan digunakan untuk nglembur input data NUPTK dan transport mengurusnya ke LPMP Semarang.
"Saya bersama Pak Farid dari Dikpora mengurus ke LPMP, dan dana itu digunakan untuk input data dan transport, sekarang dari dana Rp. 1.200.000 masih tersisa dana sebesar Rp. 270 ribu" terang Tubari.

Selanjutnya Tubari, yang telah dilantik menjadi kepala sekolah ini, menjelaskan bahwa pihak LPMP Semarang menganjurkan agar input dilakukan oleh Dinas Dikpora dan tidak diurus ke LPMP secara sendiri-sendiri oleh guru, demikian pula untuk administrasi sertifikasi guru diurus kolektif oleh Dinas Dikpora.

Dimintai pendapatnya, Ketua Majlis SAKOBERE, Agus Purwanto, menyayangkan para guru harus urunan untuk mengurus NUPTK yang belum keluar. Menurut Agus, semestinya Dinas Dikpora bisa berfungsi sebagai 'pelayan' untuk guru-guru, sehingga para guru ini tidak harus ngurus dan membiayai sendiri.
"Urusan sertifikasi diserahkan kelompok Luser dan pakai duit, NUPTK juga diserahkan juga ke kelompok-kelompok guru, juga pakai duit. Ini gejala bahwa Dinas Dikpora sudah laiknya 'pasar' apa-apa dan sedikit-sedikti bayar. Dinas Dikpora kan ada anggaran untuk SPPD, mengapa harus dibebankan lagi pada guru?" sesal Agus.
Agus menengarai Dinas Dikpora melakukan pembiaran ketidakjelasan dan kesemrawutan administrasi, dan bahkan mendorong dan memfasilitasi kelompok-kelompok eksternal (Luser), padahal semestinya mengurus kepentingan guru adalah kewajiban Dinas Dikpora.


Lanjut membaca “Urus NUPTK, 48 Guru 'Urunan'”  »»

22 February 2009

Koperasi SMA Gombong Bukukan Keuntungan Rp. 33.6 Juta dari Pengadaan Seragam Siswa


Gombong - Lanthing.

Berdasarkan rekap perhitungan keuntungan bahan seragam PSB (Penerimaan Siswa baru) Tahun Pelajaran 2008/2009 KPRI Makmur SMA Negeri 1 Gombong, KPRI Makmur berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp. 33.683.410.
Hal ini merupakan 'prestasi' tersendiri bagi kepengurusan KPRI makmur di bawah kepemimpinan Suhargo, mengingat sebelumnya urusan seragam siswa merupakan lahan basah segelintir oknum sekolah.
"Kami Pengurus KPRI Makmur sempat pethenthengan untuk bisa mengambil urusan seragam siswa ini" jelas Suhargo.

Seperti tertera dalam rekap, omzet penjualan seragam siswa tahun pelajaran 2008/2009 mencapai Rp. 125.650.000, belum termasuk atribut, kaos olahraga, dan sabuk siswa.
Sudah jamak diketahui dan menjadi rahasia umum pengadaan seragam sekolah merupakan lahan basah yang menjadi rebutan banyak kepentingan.
"Tahun mendatang, mudah-mudahan kami bisa belanja sendiri lepas dari 'Sumber Makmur' (toko bahan seragam di Magelang yang menguasai pengadaan seragam - Red)" Ujar Suhargo.
Urusan seragam sekolah merupakan urusan 'rumit', dan merupakan fenomena bisnis sekolah yang merupakan gejala umum, dan tidak mudah diakses publik. Urusan seragam sekolah termasuk komponen biaya yang besarannya cukup dominan ketika seorang siswa masuk ke sebuah lembaga pendidikan.

Lanjut membaca “Koperasi SMA Gombong Bukukan Keuntungan Rp. 33.6 Juta dari Pengadaan Seragam Siswa”  »»

21 February 2009

Kunaji, Kepala SMAN 1 Gombong yang Baru


Gombong - Lanthing.

Drs. Kunaji, kepala SMA Negeri 1 Rowokele terhitung mulai jum'at 20 Februari 2009 menjadi kepala SMA Negeri 1 Gombong menggantikan Drs. Karyono yang telah habis masa tugasnya.
Penempatan Kunaji di SMA Negeri 1 Gombong telah diprediksi banyak kalangan, mengingat hal serupa pernah terjadi saat era Drs. Gunawan yang juga berasal dari SMA Negeri 1 Rowokele.
Pengisian posisi kepala SMA Negeri Gombong ini juga melegakan banyak pihak, mengingat sebentar lagi akan ada gawe besar Ujian Nasional, yang membutuhkan konsentrasi dan legalitas.

Sebagian guru berharap hadirnya Kunaji di SMA Negeri Gombong bisa membawa angin segar. Namun Ketua Majlis SAKOBERE, Agus Purwanto, yang juga guru SMA ini mengingatkan agar tidak terbiasa menggantungkan harapan hanya pada satu orang, walaupun itu pemimpin sekalipun. "Kalau ingin berubah lebih baik, ubahlah bersama-sama, jangan biasakan memberi check kosong pada calon pemimpin" tutur Agus.
"Prinsipnya adalah TPA, Transparansi, Partisipatif, dan Akuntabilitas. Saya harap kepala yang baru bekerja berdasarkan prinsip dasar itu dan menciptakan suasana yang kondusif, dan tidak berpihak pada klik tertentu" tambah Agus.

Lanjut membaca “Kunaji, Kepala SMAN 1 Gombong yang Baru”  »»

16 February 2009

Berjalanlah di Muka Bumi dengan Rendah Hati


Gombong - Lanthing.

"Berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati" demikian salah satu hal yang disampaikan oleh Ustadz Penceramah dari DEPAG pada acara Pengajian Rutin Bulanan untuk guru dan karyawan SMA Negeri 1 Gombong. Pengajian dilaksanakan di aula SMA Negeri 1 Gombong hari ini (16 Pebruari 2009).
Selanjutnya sang Ustadz menyampaikan substansi surat Al-Furqon ayat 63 dan seterusnya. Menurutnya ciri seorang 'berhijrah' adalah :

  1. berjalan di muka bumi dengan rendah hati;
  2. membalas cercaan orang-orang jahil dengan kata-kata yang baik;
  3. bertahajud pada malam hari;
  4. membelanjakan hartanya tidak berlebihan, namun tidak kikir;
  5. tidak menyekutukan Allah SWT;
  6. tidak membunuh nyawa yang diharamkan.
  7. selalu berdoa : "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".
  8. tidak berzina
  9. tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah SWT, kecuali dengan alasan yang benar.
Pada sesi tanya jawab, sesepuh SMA Gombong, Pak Marsito menanyakan ihwal hukum labuhan Nyai Roro Kidul. Ustadz menjawab : "Tergantung niatnya, kalau niatnya baik ya tidak apa-apa".
Jawaban ini dikomentari Pak Ali Hamidi, "Kalau begitu, berzina kalau niatnya membantu WTS, apa tidak dosa? Goyang Inul juga tidak dosa, kalau niatnya untuk membantu Yatim Piatu" Tanya guru TI ini.


Lanjut membaca “Berjalanlah di Muka Bumi dengan Rendah Hati”  »»

15 February 2009

Calon Kepala Sekolah 'Cengklungen' Menunggu Dilantik


Kebumen - Lanthing.

Nyaris dua bulan calon kepala sekolah menunggu pelantikan, namun hingga berita ini diturunkan belum ada kabar kapan mereka akan segera dilantik dan ditempatkan menjadi kepala sekolah. Setelah menjalani serangkaian 'fit and proper test', calon kepala sekolah ini menjalani pendidikan dan latihan (diklat) yang diselenggarakan oleh BKD Kebumen, untuk kemudian segera dilantik dan ditempatkan di sekolah yang posisi kepala sekolahnya kosong.

Seorang sumber di BKD menjelaskan bahwa belum dilantiknya kepala sekolah ini disebabkan Dinas Dikpora belum juga mengusulkan penempatan mereka.
Ihwal belum juga dilantiknya calon kepala sekolah ini sempat ditanyakan oleh seorang guru SMPN1 Sruweng, Kiswandi, dalam acara Selamat Pagi Bupati (SPB, 11 Pebruari 2009). Kiswandi menyatakan bahwa calon kepala sekolah di sekolahnya telah dikosongkan jamnya sehingga 'menganggur'.
"Disamping itu sebentar lagi akan ada Ujian Nasional(UN), sehingga kalau belum ada kepala sekolah definitif akan mengganggu kinerja sekolah" terang Kiswandi.

Menjawab pertanyaan Kiswandi, Bupati Kebumen KH. M. Nashirudin Al Mansur menyatakan akan mengkoordinasikannya dengan Dinas Dikpora maupun BKD.

Sementara itu ketua Majlis SAKOBERE, Agus Purwanto mengatakan "Ini kejadian berulang, selalu saja tarik ulur - kalau sekolah disuruh memenuhi Standard Pelayanan Minimal (SPM) bahkan ISO, Dinas Dikpora dan BKD semestinya juga memiliki SPM, dan bukannya sekobere begini". ujar Agus.

Lanjut membaca “Calon Kepala Sekolah 'Cengklungen' Menunggu Dilantik”  »»

14 February 2009

Bupati Kebumen Tegaskan Sikap Berkait BOS 2009


Kebumen - Lanthing.

Bupati Kebumen, KH. M. Nashirudin Al Mansur, melalui surat nomor 422.4/07 tertanggal 15 Januari 2009, menegaskan bahwa kecuali SBI dan RSBI semua SD/MI dan SMP/MTs negeri maupun swasta mulai tahun 2009 tidak boleh lagi memungut biaya operasional kepada peserta didik. Surat Bupati Kebumen ini merupakan tindaklanjut dari surat Mendiknas nomor 186/MPN/KU/2008 tentang BOS 2009, yang isinya menegaskan tentang kenaikan BOS 2009 sebesar rata-rata 50% dan larangan bagi sekolah penerima BOS memungut biaya operasional (SPP).

Dalam surat yang sama Bupati Kebumen juga menugaskan kepada para Kepala UPT Dikpora di tiap kecamatan agar melakukan sosialisasi terhadap program BOS 2009.

Dikonfirmasi tentang surat Bupati ini, Kepala UPT Dikpora Kecamatan Buayan, Tukijan, mengaku belum menerima surat itu, sehingga dirinya belum bisa berkomentar.

Sementara itu Kepala SMP Negeri 1 Karanganyar, Parmin, S.Pd., mengatakan bahwa dalam rangka menindaklanjuti surat Bupati Kebumen, sekolahnya telah melakukan rapat dengan orangtua/wali, dan memutuskan untuk tidak lagi memungut SPP. Adapun SPP bulan Januari 2009 yang telah telanjur dipungut akan dikembalikan kepada orang tua.
"Sebelumnya kami memungut SPP Rp. 35.000 per bulan, mulai sekarang kami membebaskan SPP" ujar Parmin.
"Sebenarnya kalau kami membebaskan SPP, dengan program seperti tahun lalu, kami minus 87 juta rupiah. Ketika hal ini kami tanyakan kepada Kepala Dinas Dikpora, beliau menyatakan bahwa jangan berharap bantuan APBD, tapi harus melakukan efisiensi" tambah Parmin.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMP Negeri 3 Karanganyar, Mukhrisun, mengatakan "Kami sudah menjalankan surat Mendiknas dan Bupati, untuk tahun 2009 ini IDOS (Iuran Dana Operasional sekolah) kami nol alias bebas SPP. Yang menjadi masalah ini sekarang tentang kesra atau honor walikelas, waka urusan, dan lain-lain, karena BOS melarang digunakan untuk kesra guru. Di sekolah kami wali kelas dan waka urusan harus buat program dan dilaksanakan, nah dari situlah para guru memperoleh tambahan honor"

Informasi yang diperoleh kontributor Lanthing, pembebasan SPP di SMP dan di SD sudah berjalan, hanya tentang teknik pengembalian SPP bulan Januari 2009 yang bervariasi. Sebagian sekolah akan mengembalikan SPP, namun ada juga sekolah yang menjadikannya tabungan siswa.

Lanjut membaca “Bupati Kebumen Tegaskan Sikap Berkait BOS 2009”  »»

10 February 2009

Guru dan Karyawan SMAN 1 Gombong RAT Koperasi, Siswa Bali Gasik, Asyiiik ....


Gombong - Lanthing.

Bulan Januari s.d. Pebruari adalah musim Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi. Pun dengan KPRI Makmur SMA Negeri 1 Gombong, pada tanggal 10 Februari 2009 mengadakan ratap anggota tahunan. Rapat dilangsungkan di kantor guru sekolah setempat, dipimpin Ketua KPRI Makmur, Suhargo. Selain para anggota KPRI Makmur, tampak hadir kepala SMAN 1 Gombong, petugas dari DEKOPINDA, PKPRI Kebumen, dan Deperindagkop, serta aparatus koperasi lainnya.

Mengingat RAT dilaksanakan pagi hari, maka siswa-siswapun dipulangkan gasik (istilah kerennya yang eufimistik 'belajar mandiri'), jam 8.45.
Hal serupa (siswa dipulangkan gasik) juga terjadi seminggu sebelumnya saat RAT Koperasi guru di kecamatan Kuwarasan. Siswa SD di Kuwarasan dipulangkan jam 8.00. RAT di Kuwarasan ini bahkan dihadiri oleh ketua PB PGRI, Drs. Sulistyo, M.Pd, yang sekaligus nyambi kampanye karena ybs juga mencalonkan diri sebagai anggota DPD.

Dalam RAT KPRI Makmur SMAN1 Gombong terungkap adanya pelanggaran kesepakatan dalam pleno tahun lalu, yaitu pengurus mengabulkan pinjaman yang melebihi gaji anggota (bahkan gaji minus). Untuk pelanggaran ini ketua koperasi Makmur, Suhargo, minta maaf. Menurutnya pelanggaran ini berlatarbelakang kemanusiaan.
Sementara itu, salah satu anggota, Agus Purwanto, menyatakan kondisi darurat yang menyebabkan pengurus mengambil kebijakan memberikan pinjaman diatas pagu, harus diatur dalam anggaran rumah tangga.
"Minimal ada mekanisme pengambilan keputusan yang jelas" ujar Agus.
Berbeda penddapat, Rahmat Priyono, selaku pengawas KPRI Makmur, menyatakan bahwa hal itu tidak bisa diatur dalam anggaran rumah tangga.

Dalam pemilihan pengurus masih didominasi muka-muka lama, dan kembali terpilih ketua lama, Suhargo.

Lanjut membaca “Guru dan Karyawan SMAN 1 Gombong RAT Koperasi, Siswa Bali Gasik, Asyiiik ....”  »»

Guru Peserta Alumni PLPG Dibuat Bingung


Kebumen - Lanthing.

Para Guru alumni Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2008 yang telah lulus dibikin bingung. Pasalnya informasi yang disampaikan 'paguyuban Luser SMA' berubah-ubah.
Tentang syarat rekening Bank misalnya, semula Paguyuban Luser SMA 2008 melalui salah satu koordinatornya Drs. Rahmat Priyono, MM,(koordinator Luser SMA wilayah kulon kali), menginformasikan bahwa rekening bank yang digunakan adalah rekening Bank Jateng. Ketika hampir semua guru alumni PLPG telah membuka rekening Bank Jateng, muncul informasi bahwa rekening Bank yang digunakan adalah Britama BRI. Maka para gurupun mengikuti petunjuk dan membuka rekening Britama BRI. Hanya lewat seminggu kemudian, muncul informasi (lagi) bahwa rekening Bank yang digunakan adalah rekening Bank Jateng.
"
Bingung aku, untung bae rekening Bank Jateng-ku urung tek tutup" ujar Drs. Bopi Subardiman, salah satu alumni PLPG 2008 dari SMAN 1 Gombong.

Berdasarkan surat edaran dari LPMP Jateng No : 018/F/F30/LL/2009 dinyatakan bahwa syarat untuk pencairan dana sertifikasi sbb :

  1. Bagi guru yang telah dinyatakan lulus sertifikasi tahun 2008 agar segera melengkapi berkas yang diperlukan, yakni :
  • Mengisi dan melampirkan biodata terlampir dengan selengkap-lengkapnya dan sebenar-benarnya
  • Fotokopi sertifikat pendidik yang telah dilegalisir oleh LPTK yang bersangkutan
  • Fotokopi SK kenaikan pangkat terakhir
  • Fotokopi SK kenaikan gaji berkala
  • Fotokopi SK tugas mengajar 24 jam/minggu, untuk guru TK/SD dilegalisir oleh Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan, untuk guru SMP, SMA, SMK dilegalisir oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, sedangkan untuk guru SLB dilegalisir oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
  • Fotokopi nomor rekening bank BRI online yang masih aktif
  • Fotokopi SK Guru Tetap Yayasan bagi guru bukan PNS yang bertugas di sekolah swasta, SK Guru bukan PNS bagu guru bukan PNS yang diangkat oleh Pemda/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertugas di sekolah negeri.
  • SK Inpassing bagi guru bukan PNS yang telah keluar SK Inpassingnya.

Komponen tersebut di atas sekaligus merupakan urutan penyusunan dokumen/berkas calon penerima SK.

2.DInas Pendidikan kabupaten/kota menghimpun dan mengecek kelengkapan berkas sebagaimana butir 1 kemudian dikirim ke LPMP Jawa Tengah. Khusus bagi guru PLB berkas tersebut dihimpun dan dikirim oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

3.Beberapa hal yang harus dilakukan agar proses pengolahan data berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan adalah :
  • LPMP Jawa Tengah hanya menerima pengajuan berkas dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi dan tidak melayani guru secara perorangan.
  • Data calon penerima SK per jenjang sekolah disusun berdasarkan urutan sebagaimana disebutkan pada butir 1
  • Setiap 50 (lima puluh) berkas individu calon penerima SK disatukan menjadi satu berkas dan untuk berkas per individu tidak perlu dimasukkan dalam stofmap tersendiri serta cukup diberi klip
  • Seluruh dokumen/berkas mohon tidak distaples, cukup diberi klip sehingga tidak mengganggu proses scanning dokumen
  • Nama yang tertera di SK dan rekening bank harus sama untuk menghindari munculnya permasalahan dalam pencairan tunjangan
  • Dokumen yang dikirim ke LPMP Jawa Tengah harus dipastikan sudah lengkap sesuai syarat yang tercantum di atas. LPMP Jawa Tengah dengan terpaksa akan mengembalikan berkas yang tidak lengkap karena tidak dapat diproses dalam SIM Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SIM SKTP).

Berkas-berkas sebagaimana tersebut di atas kiranya dapat diterima di LPMP Jawa Tengah paling lambat tanggal 15 Februari 2009.



Silahkan baca surat dari LPMP selengkapnya disini!

Lanjut membaca “Guru Peserta Alumni PLPG Dibuat Bingung”  »»

02 February 2009

Guru, Pelaku Terbesar Kedua Tindak Kekerasan di Sekolah


Jakarta - Lanthing.

Guru masih menjadi pelaku tindak kekerasan terbesar kedua di sekolah. Posisi pertama ditempati oleh sesama teman sekolah. Hal ini terungkap pada paparan penelitian Netti Lesmanawati dari lembaga Pratista Indonesia (Bogor) pada Seminar Anti Bullying di Usmar Ismail Hall Jakarta 26 s.d. 29 Januari 2009. Menurut pengamatan Netti kekerasan yang dilakukan guru kebanyakan adalah menghina, mengejek, memberikan julukan negative, mencolek pipi, memukul, menampar, dan menonjok.
Sementara kekerasan di sekolah yang dilakukan teman (atau senior) berupa mencium paksa, dipeluk paksa, alat kelamin diraba, paha dicolek dielus diraba, dada dicolek, diperosotkan celana, disingkap roknya, digoda dengan kata-kata jorok, dan dikeroyok dipukul dan ditendang.
Netti menyimpulkan bahwa kekerasan yang terjadi di sekolah umumnya adalah kekerasan fisik, psikis, dan seksual.
Selanjutnya Netti menyarankan agar ada pemberian penyadaran kepada guru dan siswa (SD hingga SLTA) tentang dampak kekerasan/bullying pada anak, juga melakukan gerakan bersama antara guru, orangtua, siswa di bawah koordinasi Dinas Pendidikan untuk menciptakan sekolah ramah anak yang terintegrasi dengan kurikulum pendidikan.
Seminar anti bullying ini merupakan rangkaian kegiatan Young Heart kerjasama antara Plan Indonesia dengan yayasan SEJIWA. Seminar menghadirkan pula Kasi Kesiswaan Pendidikan Nasional Prop DKI Jakarta, Budiyanto, Wartawan Liputan 6 SCTV Fedhly Averous Bey, yang mengungkapkan kembali tayangan investigative SCTV tentang perilaku bullying di SMA 70 Jakarta, juga Direktur Pembinaan TK/SD Depdiknas RI Drs. Mudjito AK, M.Si. juga Wakil Ketua Komis Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Magdalena Sitorus.
Tampak hadir dalam seminar ‘utusan Kebumen’ yaitu Kepala Dinas Dikpora Mahar Mugiyono, Ketua Majlis SAKOBERE Agus Purwanto, dan dari Plan PU Kebumen Sri Joko Yunanto.

Lanjut membaca “Guru, Pelaku Terbesar Kedua Tindak Kekerasan di Sekolah”  »»

Mario Teguh : Percayalah Pada kebaikan


Jogjakarta - Lanthing.

Anda ingat istilah ‘sahabat super’?. Istilah sahabat (yang) super adalah istilah motivator kondang Mario Teguh yang tayang di Metro TV.
Kemarin, tepat Tahun Baru Imlek Senin 26 Januari 2009, secara tak sengaja rombongan Plan PU Kebumen (Saya dan Mas Joko) yang hendak berangkat Seminar Anti Bullying ke Jakarta, bertemu Mario Teguh di Bandara Adisucipto Jogjakarta. Pak Mario juga akan terbang ke Jakarta (satu pesawat). Dan kebetulan di bandara tengah berlangsung perayaan hari ultah Garuda ke 56. Secara spontan pihak Garuda meminta Pak Mario Teguh untuk memberikan ‘sambutan’. Dalam pesan sambutannya, Mario Teguh mengajak agar kita percaya dengan kebaikan. “Jadilah orang kaya dengan cara yang baik, percayalah dengan kebaikan kita dapat dan pasti sukses” Ujar Mario Teguh.

Saat berbincang, kami menyampaikan harapan agar beliau mau memberikan motivasi kepada para guru dalam presentasi di Metro-TV.
“Saya perhatikan usul Mas Agus, saya juga seorang guru, saya alumni IKIP Malang tahun 1980” terang Mario Teguh dengan Ramah.

Lanjut membaca “Mario Teguh : Percayalah Pada kebaikan”  »»
 
©  free template by Blogspot tutorial