29 May 2008

160 Milyar Tidak Terserap di APBD 2007


Gombong - Lanthing

Ditengah kesulitan rakyat yang makin menghimpit, ternyata 160 Milyar rupiah dana APBD 2007 tidak terserap dan harus dikembalikan ke kas daerah. Hal demikian dikatakan Ir. Slamet Marsum (salah seorang anggota Panitia Anggaran DPRD) ketika menjadi narasumber pada lokakarya bertajuk 'Mengawal Dana Pendidikan untuk Masyarakat Miskin' (senin, 26 Mei 2008). Lokakarya yang digelar selama dua hari hingga selasa 27 Mei 2008, berlangsung di Hotel Benteng Van der Wijck Gombong, diselenggarakan oleh Yayasan Bina Insani yang bekerjasama dengan Plan PU Kebumen.
Selain menampilkan Ir. Slamet Marsum, panitia berhasil pula menghadirkan Kepala Dinas P dan K Kab Kebumen, Drs. Mahar Mugiono, S.H. sebagai narasumber.

Menurut Slamet, ketidakmampuan satuan-satuan kerja untuk melaksanakan program yang telah dianggarkan dalam APBD sama dengan menyandera kepentingan rakyat yang tengah dalam kesulitan.

"Wis jegos ora, nggembol duit" kritik politisi dari Partai Golkar ini sengit.
Alasan-alasan yang dikemukakan satker-satker pun kadang tidak masuk akal, ada yang beralasan belum ada landasan peraturannya, ada lagi yang bilang tenaga yang ada di satker tidak cukup, dan alasan-alasan lain yang aneh, imbuh Slamet.
"Kalau memang begitu keadaannya, kenapa minta bahkan berebut anggaran?. Sebelum minta anggaran mestinya satker mengkaji dulu" sesal politisi handal asal Karanganyar ini.

Hal ini diamini oleh Drs. Teguh Supriyadi, seorang pengawas Dinas P dan K. Menurut Teguh, salah satu dana yang tidak terserap di di Dinas P dan K adalah alokasi dana APBD untuk pengadaan raport, yang harus dikembalikan ke kas daerah karena waktu lelangnya tidak mencukupi. Itulah sebabnya MKKS akhirnya membeli sendiri raport-raport yang dibutuhkan untuk murid-murid baru, artinya masyarakat juga yang akhirnya terbebani, ujar Teguh.



Lanjut membaca “160 Milyar Tidak Terserap di APBD 2007”  »»

26 May 2008

BERKAS SERTIFIKASI BEBERAPA GURU HILANG



Karanganyar - Lanthing

Sosialisasi Sertisikasi guru yang dilaksanakan Dinas P dan K di Hotel Candisari Karanganyar (mingggu, 25 Mei 2006) diwarnai gerundelan beberapa guru. Ihwal gerundelan beberapa guru disebabkan berkas sertifikasi mereka yang telah disetorkan ke bagian Tenaga Kependidikan (tendik) hilang tak jelas rimbanya. Guru-guru yang berkas sertifikasinya raib di Dinas P dan K diantaranya adalah milik Drs. Nendro Saputro, Drs. Agus Purwono, dan Drs. Didik Pratomo, ketiganya berasal dari SMAN Karanganyar. Nasib serupa juga dialami oleh Drs. Khamid (Kepala SMAN 1 Kebumen) dan Drs. Bambang Suryono juga dari SMAN 1 Kebumen.

"Lha saya bingung, dinyatakan lulus tidak, disuruh diklat juga tidak ... eh setelah saya tanyakan ke Pak Encep (Bagian Tendik Dinas P dan K Kebumen - Red), katanya berkasnya hilang" ungkap Nendro Saputro.
Kekecewaan senada diungkapkan oleh Dra. Murti Susilowati, guru Matematika SMAN Gombong. "Berkas sertifikasi saya memang tidak hilang, tapi dikembalikan" ujar Murti.
"Saya periode kemarin masuk kuota, yang 7o orang itu. Kemudian saya diminta melengkapi berkas-berkas, tapi ternyata oleh Dinas P dan K tidak diusulkan ke UNY ..eh malah yang tidak masuk daftar kuota, seperti Bu Yeni, malah ikut diusulkan ke UNY (Universitas Negeri Yogyakarta - Red)" tambah Murti.

Beberapa guru yang mengikuti sosialisasi juga mengeluhkan tentang mepetnya waktu penyerahan berkas sertifikasi yang hanya tiga hari sejak sosialisasi dirasa tidak cukup.
"Lha wong untuk menjilid dengan hard cover saja butuh waktu tiga hari, belum proses legalisasi dan lain-lain. Tidak masuk akal!" ungkap beberapa guru sambil membandingkan di kabupaten Purworejo dan Temanggung yang sosialisasinya sudah sejak bulan april, sehingga ada waktu yang memadai untuk melengkapi berkas.



Lanjut membaca “BERKAS SERTIFIKASI BEBERAPA GURU HILANG”  »»

19 May 2008

Buku Raport Terlambat, Wali Kelas Repot

Buku Raport Yang Baru Datang Itu

Gombong - Lanthing (19/05/08)


Satu lagi cerita tentang centang perenang dunia pendidikan kita. Tanggal 17 Mei 2008, buku raport SMA dikirimkan ke sekolah-sekolah, dan baru tanggal 19 Mei 2008 diumumkan kepada para wali kelas untuk segera mengisinya. Tentu saja hal ini menambah beban kerja para wali kelas.
Menurut Dayat, S.Pd. wali kelas X-2 SMA N 1 Gombong, buku raport semestinya dibagikan pada awal tahun pelajaran, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. "Kalau baru dibagi sekarang, kami para wali kelas sangat repot, kami kan harus mengisi biodata anak, juga data nilai raport semester 1 dan 2 berbarengan, belum lagi model raport sekarang kan beda dengan yang dulu, sekarang lebih rinci" kata guru mapel fisika ini.
Menurut petugas Tata Usaha SMAN 1 Gombong, buku raport baru dikirim kemarin dari percetakan Grafika Gombong atas pesanan MKKS.

Seorang guru TI, Budi, bahkan menanyakan : "Boleh nggak sih, kalau raport dibuat sendiri dan model komputer, jadi tinggal cetak kan tidak ribet?"

Sementara itu, hal serupa terjadi untuk proses sertifikasi guru. Berdasarkan informasi Kepala SMAN 1 Gombong, Drs. Karyono, saat briefing senin pagi (19/05/08) pihak Dinas P dan K Kabupaten Kebumen baru akan mengumumkan daftar nominasi guru yang akan diusulkan sertifikasi pada tanggal 29 Mei 2008 mendatang, berkas usulan sertifikasi harus sudah sampai di Dinas P dan K tanggal 31 Mei 2008 dan akan dikirim ke UNY Yogyakarta tanggal 3 Juni 2008. Ini berarti guru hanya memiliki waktu DUA HARI untuk melengkapi syarat-syarat sertifikasi.
"Waktu dua hari akan sangat mepet untuk melengkapi berkas sertifikasi yang seabreg-abreg itu" ujar seorang guru.

"Yah, begitulah kalau birokrasi sekobere'.



Lanjut membaca “Buku Raport Terlambat, Wali Kelas Repot”  »»

07 May 2008

'Lonceng Keramat' di SMAN Gombong : Mengejutkan Siswa


Gombong-Lanthing

Siswa SMA Negeri 1 Gombong di Jl. Sempor Lama 64 atau para alumni SMA de Potter ini pasti mengenal gambar 'benda keramat' di atas. Ya, lonceng sekolah ini telah menjalankan tugas selama puluhan tahun sebagai penanda waktu masuk sekolah, ganti jam pelajaran, hingga penanda panggilan para ketua kelas untuk berkumpul.

Apalagi bagi siswa-siswa yang pernah praktikum di laboratorium kimia, selama praktikum kimia minimal dua kali akan terkaget-kaget ketika lonceng ini berbunyi. Hal ini disebabkan letak lonceng yang digantungkan persis di pojok luar lab kimia, sehingga ketika loceng dipukul petugas (biasanya ditabuh oleh Satpam) dengan kerasnya, siswa-siswa yang tengah praktikum akan serempak berseru karena kaget berat : hah ...!, Astaghfirullah ..., wuaduh kaget aku ... atau bahkan eh .. copot .. copot ...!

Tidak jelas mengapa lonceng ini tetap bertengger, padahal sekolah ini telah IT oriented dan memiliki jaringan hot spot/Wi Fi internet.
Usulan beberapa pihak untuk mengganti 'lonceng yang bikin kaget' dengan penanda yang 'lebih ramah anak' belum mendapat tanggapan pihak manajemen sekolah.

Lanjut membaca “'Lonceng Keramat' di SMAN Gombong : Mengejutkan Siswa”  »»

Program TUC SMP juga Mengecewakan

Gombong-Lanthing

Seperti halnya Test Uji Coba UASBN di tingkat SD, program Tes Uji Coba Ujian Nasional SMP (TUC UN SMP) juga mengecewakan banyak pihak. Hasil TUC UN SMP bahkan baru muncul hari sabtu tanggal 3 Mei 2008, padahal Ujian Nasional SMP mulai dilaksanakan Senin tanggal 5 Mei 2008. Ini berarti salah satu fungsi TUC sebagai bahan untuk perbaikan proses pembelajaran dan mengulang materi-materi yang belum dikuasai (remidial teaching), tidak berjalan.
Di lain sisi hasil (nilai) peserta TUC SMP banyak yang kosong (tidak ada nilainya, padahal peserta hadir dan mengerjakan soal). Bahkan nilai mata uji TUC Bahasa Inggris untuk SMPN Kuwarsan sama sekali tidak muncul.

TUC berbiaya Rp. 6.000/peserta, mengujikan 4 mapel UN yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA ini dilaksanakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) berkoordinasi dengan Dinas P dan K Kabupaten Kebumen.

Mencermati TUC UASBN untuk tingkat SD dan TUC UN untuk SMP, beberapa pihak menilai ada motif-motif non pendidikan yang tidak sehat ikut mewarnai pelaksanaan gawe menjelang UN ini. Seperti kita ketahui, ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP - organisasi serupa sebelum MKKS - terpaksa menghuni hotel prodeo selama 8 bulan dan denda lebih dari 200 juta rupiah, karena tersandung masalah Ulangan Umum (sebuah kegiatan serupa TUC, namun berbeda target dan tujuannya).


Lanjut membaca “Program TUC SMP juga Mengecewakan”  »»

SAKOBEE - Plan Akan Gelar Semiloka Sekolah Ramah Anak

Rapat Persiapan di aula SMAN 1 Gombong

Gombong-Lanthing


Bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, sekaligus pemilik masa depan – maka anak memiliki peran yang sangat strategis untuk menjamin kelangsungan bangsa dan negara.

Untuk itulah anak perlu beroleh kesempatan yang luas untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik maupun social.

Namun pada kenyataannya tempat dimana semestinya anak bisa tumbuh dan berkembang optimal, yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat – belumlah dalam kondisi seperti yang diharapkan. Di sebagian sekolah bahkan masih dijumpai tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik, praktik-praktik bullying pun masih menjadi keseharian anak-anak kita.

Seperti halnya hasil assessment Majlis SAKOBERE tentang ‘pemetaan kekerasan di sekolah’ yang dilakukan terdahulu, menunjukkan bahwa sekolah terkadang bukanlah tempat yang aman bagi anak-anak. Di sekolah masih juga berlangsung berbagai ‘kekerasan’ : mulai dari cacian, bullying, ditempeleng, bahkan pelecehan seksual dengan pelaku beragam, mulai yang dilakukan oleh murid senior, satpam sekolah, hingga oleh guru.

Prihatin oleh kondisi tersebut, Majlis SAKOBERE bekerjasama dengan Plan PU Kebumen berencana akan menggelar semiloka bertajuk ‘perlindungan anak dari tindak kekerasan di sekolah’.

Output semiloka yang diharapkan adalah :

  1. adanya kesepahaman tentang kekerasan anak
  2. berkurangnya tindak kekerasan terhadap anak di sekolah, dan
  3. adanya rumusan masukan untuk kebijakan perlindungan anak di sekolah.

Rapat persiapan telah dilakukan tanggal 5 Mei 2008 di aula SMA Negeri 1 Gombong. Tampak hadir dalam rapat persiapan adalah Pak Suranto (CTA Plan PU Kebumen) Pak Agus Purwanto (Ketua suku SAKOBERE), Pak Markus Kuwat (Kepala SMPN 1 Adimulyo), Pak Adman (Waka Kurikulum SMPN 1 Sempor), dan Mas Agung (‘dosen’ ilmu Sosiologi yang masih ngGTT di SMAN 1 Gombong).

Bila tak ada aral melintang semiloka akan digelar awal Juni 2008.

Lanjut membaca “SAKOBEE - Plan Akan Gelar Semiloka Sekolah Ramah Anak”  »»
 
©  free template by Blogspot tutorial