26 September 2008

Dinas PdK 'arahkan' DAS


Kebumen - Lanthing.

"Kalau penggunaan DAS (Dana Alokasi Sekolah - Red) untuk muatan lokal dan alat peraga tidak pesan terhadap CV yang sudah ditunjuk Dinas boleh apa tidak. Kalau harus pesan ke CV apa dasarnya? Oleh karena itu kami usul nama dinas pendidikan diganti menjadi dinas perdagangan pendidikan dan olahraga (PPO)"
Demikian pesan singkat (sms) yang dikirimkan Mustika Aji dari FORMASI (Forum Masyarakat Sipil) ke kontributor Lanthing (23/09/2008 pk. 22.56).

Dikonfirmasi lebih jauh tentang maksud pesan singkat tersebut (26/09/08) Mustika Aji menunjukkan bukti adanya surat Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas P dan K Kecamatan Karanganyar No. 425.2/584. Dalam surat tertanggal 13 September 2008 yang ditujukan kepada Kepala SD Negeri/Swasta se Kec. Karanganyar dan ditandatangani Kepala UPT Kecamatan Karanganyar, Drs. Jamaludin tertera :
Menindaklanjuti hasil sosialisasi Dana Alokasi sekolah (DAS) yang bertempat di Aula Dinas P dan K Kab. Kebumen tanggal 6 September 2008 dan hasil rapat Kepala sekolah pada tanggal 11 September 2008 yang bertempat di Aula UPT P dan K Karanganyar, dan hasil kesepakatan tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa pada Sekolah dasar diharapkan setiap sekolah untuk memenuhi buku pelajaran yang tertera pada surat berikut ini.
Bersama ini pula kami kirimkan blanko SURAT PESANAN BUKU BAHASA JAWA DAN ALAT PERAGA IPA.
Sedangkan untuk pengembalian blanko kami tunggu PADA HARI RABU Tanggal 17 SEPTEMBER 2008 pada jam kerja di Kantor UPT Dinas P dan K Kec. Karanganyar.
Demikian atas kerjasamanya disampaikan terima kasih.
(Terlampir dalam surat ini, blangko 'SURAT PESANAN' yang ditujukan kepada TB Konsorsium Jl. Cendrawasih No. 31 Kebumen ; dan Daftar harga alat peraga IPA dari Toko Buku 'KOnsorsium' - Red).

"Ini bukan fitnah, berdasar surat ini jelas Dinas mengarahkan pada CV tertentu" Tegas Mustika Aji.

Berdasarkan Juknis Bantuan DAS yang dikeluarkan Dinas P dan K Kab Kebumen, alokasi dana yang diterima sebesar Rp. 3.224.950 untuk tiap SD/MI.

"Kelihatannya memang dananya kecil tapi ini jumlah SD/MI lebih dari seribu" lanjut Mustika Aji.

Lanjut membaca “Dinas PdK 'arahkan' DAS”  »»

20 September 2008

Perlu Direvisi SK Bupati Tentang Seleksi Kepala Sekolah

Kebumen - Lanthing.

Surat Keputusan Bupati Kebumen Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Penugasan Guru PNS yang diberi Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen perlu direvisi. Demikian dikatakan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Supriyandono, SH ketika rapat Tim Seleksi Kepala Sekolah Tahun 2008 (17/09/08). Penegasan ini disampaikan menanggapi ungkapan salah seorang anggota Tim Seleksi dari unsur masyarakat pendidkan, Drs. Agus Purwanto, ihwal kelemahan-kelemahan yang ada dalam SK Bupati No. 9/2004.
Agus Purwanto mengemukakan bahwa salah satu yang harus diperhatikan adalah adanya Permendiknas No. 12 Tahun 2007 yang mempersyaratkan semua Kepala Sekolah berkualifikasi Sarjana (S-1), sementara dalam SK Bupati No. 9/2004 masih memungkinkan kepala SD hanya berkualifikasi Diploma 2 (D-II).

Selanjutnya Supriyandono menjelaskan bahwa untuk periode ini (sampai dengan September 2008) terdapat kekosongan kepala SD sebanyak 77. Sementara untuk kekosongan kepala SMP sebanyak 7 yaitu SMP 1 Pejaogoan, SMP 1 Ambal, SMP 1 Sruweng, SMP 2 Karanganyar, SMP 1 Buayan, dan SMP Padureso serta SMP Sadang yang merupakan Unit Sekolah Baru. Kepala SMA sebanyak 4, yaitu SMA 1 Gombong, SMA 1 Pejagoan, SMA Karangsambung serta SMA Ayah yang merupakan Unit Sekolah Baru. Sedangkan untuk SMK sebanyak 2, yaitu SMK 1 Karanganyar dan SMK 1 Gombong.

Menurut jadwal tahapan seleksi dimulai dari tahap seleksi di tingkat sekolah (tanggal 20 s.d. 27 September 2008), dilanjutkan dengan penerimaan berkas lamaran (6 s.d. 9 Oktober 2008), seleksi administrasi (10 s.d. 13 Oktober 2008), Pengumuman hasil seleksi administrasi (15 Oktober 2008) dan Tes psikologi (20 Oktober 2008).

Selain Kepala BKDD dan stafnya, tampak hadir dalam rapat Kepala Dinas P dan K, H. Mahar Mugiyono, SH beserta jajaran Tendik, dan Agus Purwanto mewakili masyarakat pendidikan. Sementara Sekda Kebumen, Suroso SH dan Drs. H. Sarcowi yang mewakili tenaga ahli pendidikan berhalangan hadir.



Lanjut membaca “Perlu Direvisi SK Bupati Tentang Seleksi Kepala Sekolah”  »»

16 September 2008

Merana, Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong Bantuan Gubernur

Puring – Lanthing.

Sungguh memprihatinkan kondisi ‘Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong’ yang berada di desa Surorejan Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong (PPPSP) yang oleh masyarakat sekitar lebih dikenal sebagai ‘kandang sapi gubernur’, kini tidak lagi ada penghuninya, baik sapi-sapinya yang saat diresmikan mencapai 120 ekor, juga Kelompok Tani Ternak Manunggal Karso yang semestinya merawat sapi-sapi. Kering, tidak tercium sedikitpun bau kotoran sapi seperti lazimnya kandang sapi. Bangunan da perangkatnya yang diresmikan Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto 22 Pebruari 2006 dengan menggunakan dana APBN 2005 ini nyaris tinggal menunggu waktu untuk musnah. Bahkan pintu-pintu besi, palang besi pembatas, kran-kran air, papan nama lokasi, wastafel di kantor PPPSP, telah raib entah kemana. Bangunan-bangunan lain mengalami nasib serupa, menunjukkan telah berbulan-bulan tak ada kegiatan.

Warga sekitar yang tengah menggarap ladang di sekitar kandang yang ditanya kemana sapi-sapi pergi mengaku tidak tahu menahu.

Bupati Kebumen KH. Nashirudin Al Mansur, ketika ditanya oleh contributor Lanthing dalam acara ‘Selamat Pagi Bupati’ (16/09/08) membenarkan dan merasa prihatin dengan kondisi Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong di Surorejan. Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong di Surorejan adalah kegiatan pembangunan pemerintah propinsi Jawa Tengah dan Pemkab Kebumen hanya ketempatan. Semula Dinas Peperla atau pihak Pemkab mengusulkan lokasinya tidak di Surorejan, tapi di daerah Pasir Kecamatan Ayah yang dinilai lebih terkondisi, dan kelompok tani ternaknya telah berjalan baik, namun pemerintah propinsi menetapkan di Surorejan.

Memalukan
Tentang kemungkinan pengambilalihan program oleh Pemkab, Bupati tidak menafikkan kemungkinan itu sepanjang ada proses musyawarah antara Pemkab kebumen dengan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan adanya evaluasi.

kondisi ini disayangkan dan memalukan, mestinya pihak-pihak terkait, dalam hal ini kelompok tani yang dulu komitmen melaksanakan ini mestinya juga jangan patah semangat ketika menghadapi kesulitan” ujar Bupati.

Lanjut membaca “Merana, Pusat Pembibitan Pedesaan Sapi Potong Bantuan Gubernur”  »»

13 September 2008

Tim Seleksi Kirim 10 Calon Anggota KPU ke KPU Propinsi

Kebumen - Lanthing.

Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Kebumen telah mengirimkan 10 orang calon anggota KPU Kebumen ke KPU Propinsi Jawa Tengah. Demikian press release yang dikeluarkan Tim Seleksi hari ini (13/09/08).

Dalam release dijelaskn bahwa serangkaian proses seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kebumen telah dilakukan, mulai penelitian berkas adminsitrasi, seleksi tertulis, assesment psikologi dan wawancara.

Secara umum tahapan seleksi calon anggota KPU sesuai Peraturan KPU No. 13/2007 adalah sebagai berikut :

  1. Tahap penelitian administratif : Bagi calon yang berkas administrasinya lengkap berhak mengikuti tahapan seleksi berikutnya.

  2. Tahap Seleksi tertulis : minimal memperoleh nilai 60 (enam puluh), dan diambil sebanyak-banyaknya 20 orang. Bagi calon yang memperoleh nilai di atas 60 dan termasuk 20 besar, berhak mengikuti tahapan seleksi berikutnya.

  3. Tahap asessmen psikologi dan wawancara.

Asessmen psikologi meliputi kemampuan kerjasama, kepemimpinan, kesehatan, analisa kasus/logika dan sistem berpikir. Hasil assesmen psikologi tidak bersifat mengugurkan, artinya apapun hasil asessmen psikologi calon tetap berhak mengikuti tahapan wawancara.

Wawancara meliputi kualitas komunikasi dan human relation (bobot nilai 15%), kualitas penguasaan materi manajemen Pemilu, sistem politik, dan peraturan perundang-undangan di bidang politik (bobot nilai 40%), integritas diri, komitmen dan motivasi (bobot nilai 20%), kualitas pengalaman kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi (bobot nilai 25%). Ambang batas kelulusan wawancara adalah 60.

Gabungan hasil asessmen psikologi (60%) dan wawancara (40%) diambil 10 terbaik, disampaikan kepada KPU propinsi Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.


Berikut nama-nama yang diajukan ke KPU Propinsi Jateng :
  1. Danang Munandar, SE
  2. Jamal Darwanto, SE
  3. Kholid Anwar, Drs.
  4. Khusnul Khotimah, S.Sos.
  5. Nanang Widy Hartono
  6. Paulus Widiyantoro, SE
  7. Supriyanto
  8. Teguh Purnomo, SH. M.Hum.
  9. Y. Padmono, DR. H.
  10. Yulianto, S. Kom.


Lanjut membaca “Tim Seleksi Kirim 10 Calon Anggota KPU ke KPU Propinsi”  »»

11 September 2008

Bupati : Sudah Saya Koordinasikan dengan Sekda

Kebumen - Lanthing

Fenomena pungutan atau setoran uang ke 'paguyuban' Luser (lulus sertifikasi) memunculkan pro-kontra di masyarakat. Sebagaimana beberapa kali diberitakan akibat tidak turun-turunnya dana sertifikasi bagi para guru yang telah lulus sertifikasi, bagian Tenaga Kependidikan (Tendik) berinisiatif memanggil beberapa guru untuk ikut membantu mengurus, baik untuk masalah pengadministrasiannya maupun pendanaan pengurusannya. Maka dibentuklah sebuah 'paguyuban' Luser untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA/SMK. Kemudian paguyuban atas 'kesepakatan bersama' iuran dana dengan jumlah bervariatif minimal Rp. 100.000, untuk keperluan pengurusan dan pencairan dana setifikasi.

Seorang guru yang tak bersedia disebut namanya mengatakan bahwa pungutan itu tidak apa-apa. "Toh itu untuk urusan nasib sendiri" kilahnya. Sementara seorang guru lain berpendapat bahwa semestinya yang berkewajiban mengurus adalah Dinas P dan K atau yang terkait. "Itu mestinya kewajiban Dinas P dan K, toh di kabupaten lain juga tidak ada paguyuban-paguyubanan lebih tertib dan hasilnya juga cair, sama seperti Kebumen".

Anggota DPRD yang juga angota Dewan Pendidikan Kabupaten Kebumen, Drs. Lulus Tri Paryadi ketika diminta komentarnya tentang hal ini menjelaskan : Menyikapi adanya penarikan pengurusan sertfikasi akan kami koordinasikan dulu dengan pimpinan, sementara sikapnya menyatakan itu pungli, dan meminta pimpinan dinas memberikan teguran dan pembinaan.

Sementara itu Bupati Kebumen, KH. Nashirudin Al Mansur, ketika dikonfirmasi ulang melalui layanan pesan singkat (07/09/08) menjawab bahwa hal tersebut telah dikoordinasikan dengan Sekretaris Daerah.



Lanjut membaca “Bupati : Sudah Saya Koordinasikan dengan Sekda”  »»

09 September 2008

MTS : Bukan Saya yang Terima Setoran, Tapi Bu Rini



Kebumen - Lanthing.


Ketua Paguyuban Luser (lulus sertifikasi) jenjang SMA Kebumen, Drs. Muhtasim, M.Pd, menyampaikan bahwa yang menerima setoran dana bukan dirinya melainkan Dra. Rini Wiratmi, selaku bendahara paguyuban. Penegasan ini disampaikan menanggapi berita di blog Lanthing yang di upload kamis tgl 4 September 2008, tentang adanya setoran sejumlah uang untuk proses terbitnya surat keputusan hingga pencairan dana sertifikasi untuk guru-guru SMA.

Guru mapel PKn SMA Negeri 1 Kebumen ini merasa keberatan disebut menerima setoran sebab yang menerima setoran uang sejumlah total Rp. 250.000,- tiap guru, adalah Dra. Rini Wiratmi, guru SMA Negeri 1 Kebumen, selaku bendahara Luser jenjang SMA, dan bukan dirinya selaku ketua Paguyuban Luser jenjang SMA.

Dan pengumpulan dana itu adalah kesepakatan teman-teman, dari kita oleh kita dan untuk kita” tegas Muhtasim.

Selanjutnya Muhtasim, minta pemberitaan sebelumnya bahwa guru SMA Negeri 1 Kebumen berinisial MTS yang menerima setoran uang Rp. 100 ribu rupiah untuk mengurus sertifikasi dan Rp. 150 ribu rupiah untuk syukuran, diluruskan, agar tidak mencemarkan nama baik diri dan sekolahnya.

Siapapun tahu kalau guru SMA Negeri 1 Kebumen berinisial MTS itu adalah saya, Muhtasim” ujar guru PKn SMA SBI ini.

Penjelasan ini disampaikan Drs. Muhtasim, M.Pd, ketika klarifikasi dengan kontributor Lanthing, Agus Purwanto, di SMA Negeri 1 Kebumen hari Sabtu 6 September 2008, yang juga dihadiri Drs. Yayat Sumjaya dan Drs. Setiono Hadi selaku koordinator wilayah kulon kali paguyuban Luser jenjang SMA.

Sementara itu Drs. Yayat Sumjaya, mengatakan bahwa dirinya merasa terpojok dan disalahkan, karena dianggap telah ’bernyanyi’ mengenai biaya pengurusan dan syukuran sertifikasi.

Bahkan Pak Muhtasim cerita pada saya dan Pak Setiono hari sabtu pagi (06/09/08), bahwa Pak Maryono (Kabid Dikmen) mengatakan : apa boleh bulan puasa membunuh orang?, karena Pak Yayat sudah bernyanyi mengenai sertifikasi” ujar Yayat Sumjaya.

Pada klarifikasi tersebut disepakati untuk meng-upload transkrip pembicaraan via telpon malam sebelumnya (Jum’at 5 September 2008 Pkl. 22.25).

Berikut transkrip telpon antara Drs. Muhtasim, M.Pd, dengan kontributor Lanthing Agus Purwanto pada Jum’at 5 September 2008 Pkl. 22.25 WIB.

MTS : Hallo assalamu’alaikum

Agus : Wa’alaikum salam, Pak Muhtasim nggih?

MTS : Ya betul, siapa nih?

Agus : Saya Pak Agus

MTS : Oh, ya onten napa Pak Agus? Wah saya nggak enak ini, mbok konfir-masi dulu

Agus : hmhh yang enak saja … Pak.

MTS : Nuwun sewu Mas Agus, critanya gimana?

Agus : Ini nuwun sewu, kami sedang mengumpulkan informasi dulu Pak Muhtasim

MTS : Iya mangga ..

Agus : Njenengan ketuanya ya Pak Muhtasim?

MTS : Gini lho, awal-awalnya, tak crita ya Mas Agus … yang sudah lulus itu 9 orang kemudian saya kebetulan dipanggil oleh Tendik untuk yang SMA. Sebetulnya saya nggak mau, wong bukan urusan saya … tapi akhirnya Tendik bilang lha siapa yang ngurusi? Gitu … terus ada Bu Umi, ada Pak Arifin, untuk SMKnya Pak Ali, SMPnya Pak Widodo. Setelah itu kami kemudian … di SMA dibentuk semacam pengurus sendiri-sendiri … sifatnya dari kita pleh kita untuk kita gitu lho …

Agus : Jadi inisiatifnya dari Dinas P dan K ya Pak?

MTS : Ya bukan masalah inisiatif, gini Dinas P dan K kan didesak oleh angkatan 2006 karena ora cair-cair, 2007 juga kayak gitu … akhirnya diurusi bersama, kemudian kita juga maklum lah, akhirnya dengan temen-temen yang sudah lulus membentuk panitia per jenjang, SLTA sendiri, SMP sendiri dan sebagainya … ada bendaharanya ada sekretarisnya, dan semuanya sepakat. Setelah semuanya ada koordinasinya, kemudian kami nyusun daftar nominasi … masih berserakan di Kandep kemudian saya tatani sesuai dengan nominasi urut …

Agus : Oh … njenengan berarti mbantu Kandep gitu …?

MTS : Iyya … gitu lho … setelah itu bersama-sama berengkat ke Jakarta

Agus : Oo ..ke Jakarta? Itu bareng siapa Pak?

MTS : … iya kalau itu dibiarkan nggak ada yang ngurusi … itu nasib kita sendiri … lha ke Jakarta juga ada biayanya … jadi itu dari kita oleh kita untuk kita … gitu lho Mas Agus …

Agus : Berarti dengan orang Dinas ya Pak Muhtasim?

MTS : Gini lho Mas Agus … saya disebut di internet nyebutkan nama saya, saya rasanya sedih gitu lho …

Agus : Lha makanya ini saya klarifikasi …

MTS : Lha iya … ini untuk kepentingan kita bersama diurusin sampai ke Semarang, ke Jakarta ke Jogja, difotokopikan … semuanya … saya satu persenpun belum … semuanya akan dilaporkan kepada anggota sesuai dengan rinciannya …

Agus : Sebentar Pak Muhtasim … tapi dana itu betul ya? Jadi disetor seratus ribu, setelah cair …

MTS : Iya itu sesuai kesepakatan …

Agus : oke … oke sebentar … jadi setelah cair kemudian ada seratus lima puluh ribu …

MTS : gini … gini Mas Agus, sebelum cair ya … untuk ngurus ini ya … perlu kemana-mana ya padha rembugan … ya urunan sajalah … nah jumlahnya disamakan urunan seratus-seratus … nah kemana-kemana selalu bawa orang Kandep …

Agus : Oh … selalu bawa orang Kandep?

MTS : Lha iyyyaa ...

Agus : Njenengan ke Jakarta dulu dengan siapa Pak?

MTS : Pertama dengan Farid ...

Agus : O ... dengan Pak Farid …

MTS : berikutnya dengan Encep, terus dengan siapa itu … selalu dengan Dinas …

Agus : SPPDnya dari Dinas?

MTS : Sifatnya membantu Dinas gitu lho …

Agus : Oke ya ... ya …ya

MTS : Iya jadi tolonglah Mas Agus, jadi kalau apa-apa ya jangan langsung … saya nggak enak, saya gimana gitu lho …

Agus : Kemudian setelah cair … itu iuran lagi seratus limapuluh ribu untuk syukuran, betul nggak?

MTS : Iya … memang gini, setelah cair, saya kumpulkan, mereka juga padha ngumpulkan, ini setelah cair kita perlu ucapan terima kasih … tidak ada paksaan …

Agus : Untuk siapa Pak?

MTS : Ya untuk orang-orang Tendik, untuk Jakarta, untuk Semarang … ya kalau nggak ada yang ngurusi semacam itu ya … bagaimana cair? … dan itu juga dari kita oleh kita untuk kita …

Agus : Sebentar Pak, padahal kan sudah ada seratus ribu untuk ngurus, kurang itu Pak?

MTS : Semuanya akan dipertanggungjawabkan Mas Agus …

Agus : Nggih …, nggak, itu yang seratus ribu itu kurang?

MTS : Itu kan belum jelas, karena yang seratus ribu kan untuk administrasi, untuk nganah-ngeneh, untuk macem-macem dan sebagainya, masih ada tunggakan, akhirnya belum keluar juga, masih ada enam orang yang belum keluar untuk SMA … kalau nggak salah ada 32 yang belum keluar SKnya … nanti kalau sudah selesai, kalau ada uang sisa, nanti dikembalikan … karena belum selesai ini perjalanannya … lha nanti kalau sudah cair … mereka padha ngumpul dan ngumpulkan, bagaimana ini sudah cair apa perlu anu nggak … ya bukan inisiatif siapa-siapa … SD kan padha seratus limapuluh, untuk SMA kan katanya duaratus ya itu mangga kersa, kalau untuk SMK katanya seratus duapuluh, saya juga sampaikan kepada teman-teman, mangga njenengan mau ndak juga nggak apa-apa … ini hanya syukuran saja kepada mereka-mereka yang ikut membantu ngurusi …

Agus : Terkumpul berapa untuk SMA Pak?

MTS : Saya belum ngecheck semuanya …

Agus : Oke, njenengan di posisi ketua paguyuban?

MTS : Ya ketua, saya memang ditunjuk oleh temen-temen untuk ngurusi yang SMA …

Agus : Sekretarisipun sinten Pak?

MTS : Pak Saryono ...

Agus : Pak Saryono dari ...?

MTS : Ya dari SMA … biar mudah …

Agus : Bendaharanya Bu Rini dari SMA negeri 1 Gombong ya eh dari SMA 1 Kebumen?

MTS : Ya iya, pada waktu itu saya nggak mau pegang duit lah, katanya ada tulisan katanya disetorkan ke saya … lha saya nggak pernah pegang duit … masalah disetor saya juga nggak tahu … saya itu …

Agus : Ya saya informasi dari anu Pak, informasi dari lapangan, makanya kami crosscheck ke panjenengan

MTS : Nah, maka dari itu tolonglah … kalau mau anu … saya jadi nggak enak Mas Agus lah …

Agus : Oke … oke Pak, ini begini nanti kami akan anu lagi ... akan apa ... upload beritanya lagi to Pak ini …

MTS : Tolong ya … ini kan dari kita untuk kita … tolong beritanya diluruskan

Agus : Diluruskan seperti apa Pak penginnya panjenengan?

MTS : Ya diluruskan bahwa itu dari kita untuk kita … gitu lho … dan sayapun nggak … sepeserpun kan nggak disetorkan ke saya …

Agus : Betul … Ya itu memang informasi dari Pak Yayat …

MTS : Lho, Pak Yayat sendiri apa setor ke saya? Nah … makanya mau saya itu … besok … apa Pak Yayat setor ke saya nggak?

Agus : mmm … oke

MTS : gitu lho Mas Agus … tolong mangga berita itu diluruskan supaya nama saya dikembalikan … saya juga nggak mau lah … terus terang lah … njenengan kalau mau memperbaiki temen-temen ya mangga, tapi saya sampaikan apa adanya …

Agus : Iya … iya … terima kasih Pak Muhtasim nggih … matur nuwun … nyuwun pangapunten kalau ada yang keliru …

MTS : Ya tolong ya … mohon … mohon itu …

Agus : Ya … ya … makasih Pak Muhtasim nggih … assalamu’alaikum …

MTS : Wa’alaikum salam …

(Sebagai catatan beberapa menit sebelum pembicaraan telpon tersebut, kontributor Lanthing melalui layanan pesan singkat menanyakan : siapa yang menerima setoran iuran 100 ribu untuk ngurus pencairan dana sertifikasi dan 150 ribu untuk syukuran kepada Drs. Muhtasim, M.Pd, dan mendapat jawaban : jnengn sinten, setore teng bendahara bu rini sma 1 kebumen. Dan setelah dijawab identitas pengirim sms, Drs. Muhtasim, M.Pd. melengkapi jawaban melalui sms yang isinya : Sbelum saya jawab ak tak cerita awal mula bgn ak di bel sama tendik bu endah unk menemui di kantr disitu udh ada wakil sd dll diminta untk mbantu ttg sert krn tendk kwalhn tdn ak g mau tp dmt trs ak jadi mau kmdn ak kumpln tmn yg dah luls dn terbtk pgybn sma tuk ngrsi nasib sendiri)


Pagi harinya (06/09/08 pkl 06.26) Drs. Muhtasim, M.Pd., kembali mengirim sms yang berisi : Ass, mas agus yth sth kami mengrs bersama baik ke jkt, smg dn jogja biyaya ditanggng bersama antr pgybn dr uang yg srts, sdg yg sykrn untk membtu kami baik dinas kab, prop dn jkt, klu sisa akn dikemblkan ke anggota.

Lanjut membaca “MTS : Bukan Saya yang Terima Setoran, Tapi Bu Rini”  »»

07 September 2008

Dua Puluh Calon Anggota KPU Ikuti Assesment Psikologi

Kebumen - Lanthing.

Sebanyak 20 orang calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kebumen mengikuti assesment psikologi. Tahapan assesment psikologi adalah tahapan lanjut dari serangkaian tahapan seleksi yang telah dijalani. Duapuluh calon anggota KPU ini merupakan peserta yang lolos seleksi tertulis. Semula acara assesment psikologi ini akan diselenggarakan di aula BP RSUD Kebumen, namun karena aula pada jam 10.00 WIB akan digunakan untuk lelang oleh pihak BP RSUD, tempat assesment dipindahkan ke kampus STIE Putra Bangsa di Pejagoan.

Tampak hadir dan menunggui proses assesment psikologi seluruh (lima) panitia seleksi dan petugas dari sekretariat KPU Kebumen. Sementara peserta dengan tekun selama hampir empat jam mengikuti proses assesment yang dilaksanakan oleh Psikolog BP RSUD Kebumen, Dra. Yulianda, S.Psi.
Direncanakan pada hari senin dan selasa (08-09/09/08) tahapan wawancara akan diselenggarakan di gedung Unit Tranfusi Darah (UTD) Kebumen, selain untuk menakar integritas, komitmen, kemampuan komunikasi, dan pengetahuan tentang pemilihan umum, proses wawancara juga merupakan proses klarifikasi atas tanggapan masyarakat bagi calon anggota KPU Kebumen.



Lanjut membaca “Dua Puluh Calon Anggota KPU Ikuti Assesment Psikologi”  »»

04 September 2008

Pungutan (lagi) Untuk Pencairan Dana Sertifikasi Guru

Gombong - Lanthing.

Pungutan dan potongan seolah tak pernah lepas dari kaum Oemar Bakri (guru). Ditengah angin dan darah segar program sertifikasi guru, yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan guru, pungutan-pungutan yang tidak jelas aturan dan peruntukkannya (pungutan liar) kembali terjadi. Yayat Sumjaya, seorang guru SMA menceritakan bahwa diri dan teman-temannya yang telah lulus sertifikasi dikenai pungutan oleh 'paguyuban' sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) untuk mengurus pencairan dana sertifikasi. Dana ini disetorkan kepada seorang guru SMA Negeri 1 Kebumen berinisial MTS.
"Masih ada lagi, setelah dana cair dan masuk rekening masih dikenakan pungutan Rp. 150.000 (seratus limapuluh ribu rupiah) untuk syukuran yang bentuknya tidak jelas" lanjut Yayat Sumjaya.
Sementara itu Bupati Kebumen, Sekda Kebumen, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kebumen, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat (sms) sampai dengan berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.
Berdasarkan berbagai informasi yang terkumpul, ternyata pungutan-pungutan sertifikasi sejenis dikenakan pula pada guru-guru SD dan SMP yang lulus sertifikasi dengan modus serupa.

Lanjut membaca “Pungutan (lagi) Untuk Pencairan Dana Sertifikasi Guru”  »»

03 September 2008

Seleksi KPU Kebumen, 20 Calon Lolos Seleksi Tertulis

Kebumen – Lanthing.

Sebanyak 20 orang calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kebumen dinyatakan lolos seleksi tertulis. Demikian pengumuman yang disampaikan Tim Seleksi Anggota KPU Kabupaten Kebumen (27/08/08). Seperti dilansir blog ini sebelumnya, dari 48 calon anggota KPU sebanyak 43 calon telah lolos penelitian administrative dan kemudian dilanjutkan dengan seleksi tertulis. Seleksi tertulis dilaksanakan tanggal 25 Agustus 2008 di STIE Putra Bangsa Kebumen.

Selanjutnya 20 calon anggota ini akan mengikuti assessment psikologi pada sabtu (06/09/08) dan wawancara pada senin dan selasa (8 dan 9 September 2008) di Gedung Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kebumen. Dari assessment psikologi dan wawancara Tim Seleksi akan mengirimkan 10 calon anggota KPU Kabupaten ke KPU Propinsi Jawa Tengah untuk diseleksi lebih lanjut dan ditetapkan 5 anggota KPU untuk masa bhakti lima tahun mendatang.
Sementara itu Ketua Tim Seleksi KPU, Drs. Agus Purwanto menyatakan bahwa proses seleksi yang panjang ini diharapkan mampu menghasilkan anggota KPU yang terbaik sesuai criteria yang diharapkan dalam Peraturan KPU No. 13/2007.

Berikut nama calon anggota KPU yang lolos seleksi tertulis : Arif Supriyanto, S.Sos.; Budi Waluyo, SH.; Danang Munandar, SE.; Hadi Wardoyo Soesilo; Jamal Darwanto, SE.; Kholid Anwar, Drs.; Khusnul Khotimah, S.Sos; Linda Sri Yuliani; M. Khulson Munir, Drs.; Miftakhul Amin; Mokhamad Yusuf, SH.; Nanang Widy Hartono; P. Herry Suwondo, SE.; Paulus Widiyantoro, SE.; Sugiyanto, SH.; Supriyanto; Suryono, BA,. H.; Teguh Purnomo, SH., M.Hum.; Y. Padmono, DR,. H.; Yulianto, S. Kom.

Lanjut membaca “Seleksi KPU Kebumen, 20 Calon Lolos Seleksi Tertulis”  »»
 
©  free template by Blogspot tutorial