27 February 2010

Nilai Akreditasi SMA Gombong Turun Drastis

Gombong - orasakobere.

Nilai akreditasi SMA Negeri 1 Gombong turun, demikian disampaikan kepala SMA Negeri 1 Gombong, Drs. Kunnaji, dalam forum rapat guru kamis tanggal 25 Pebruari 2010. Berkait penurunan ini Kunnaji mengaku kecewa dan berharap agar bisa dijadikan bahan introspeksi semua pihak. Hasil akreditasi yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional tertanggal 11 November 2009 hanya memberikan nilai 87 dengan peringkat akreditasi A, turun tajam dibandingkan hasil akreditasi tahun 2005 yang mencapai 98,38. (ditetapkan BAN tanggal 31 Maret 2005)
.


Selengkapnya : komponen standar isi beroleh nilai 93, standar proses beroleh 78, standar kompetensi lulusan beroleh 95, standar tenaga pendidik dan kependidikan beroleh 79, standar sarana dan prasarana beroleh 93, standar pengelolaan beroleh 94, standar biaya beroleh 89, dan yang paling rendah standar penilaian hanya beroleh nilai 69.
Lebih lengkapnya dapat Anda kunjungi di website BAN

Lanjut membaca “Nilai Akreditasi SMA Gombong Turun Drastis”  »»

23 February 2010

Kunjungan Belajar Ke Qoryah Thayibah

Kebumen - orasakobere.

Pada Jumat, 19 Februati 2009 s.d. Minggu, 21 Februari 2009, Anak-anak dampingan Plan PU Kebumen-khusunya dari Wil. Karanggayam dan Karangsambung beserta para pendampingnya, mengadakan Kunjungan Belajar ke Komunitas Belajar Qaryah Thoyyibah (QT) di Kalibening - Salatiga dan Radio Anak Jogja. Mereka berjumlah 39 peserta (pendamping 11 orang dan anak-anak 28).

Rombongan berangkat dari Kantor (Plan PU Kebumen) pada pukul 16.30. Langsung ke penginapan di Kopeng - Salatiga. Pagi harinya, Sabtu, 19 Februari 2009 - usai makan pagi, rombongan menuju QT. Di QT, Rombongan disambut hangat oleh tuan rumah. Dibuka oleh Sdr. Muntaha-Pengurus-pendamping di QT.Diberi sambutan oleh tuan rumah langsung - Sdr. A. Bahruddin - 'Kepala Sekolah' di QT. Pada sambutan pembukaannya, Pak Dien - demikian panggilan akrab Ahmad Bahruddin, mengatakan bahwa kehadiran kita di manapaun seharusnya tidak merugikan orang lain. Tetapi, bisa bermanfaat, terlebih juga buat orang lain. Demikian salah satu prinsip yang selalu ditekankan pada peserta belajar di QT. Jadi, ukuran keberhasilan peserta belajar pada komunitas belajar QT adalah dapat bermanfaat.

Selanjutnya kegiatan langsung disetting oleh anak-anak. Dipandu oleh peserta belajar dari QT dan tamu peserta anak-anak. Sangat hangat dan antusias. Tamu peserta sangat serius menanggapi - menyimak yang dipaparkan anak-anak QT. Lebih jauh informasi tentang komunitas belajar QT, bisa dilihat di www.pendidikansalatiga.net/qaryah.

Peserta dari Logandu - Karanggayam, seperti Mijan, Dwi, Mizad, Wasis, dan Ahmad mengatakan bahwa kehadirannya di QT sangat berarti. Banyak manfaat yang dapat dipetik. Terpenting, mereka konon akan meniru - dan menumbuhkan semangat PD (percaya diri) yang lebih bagus. Mereka pun berjanji akan tetap menjalin hubungan komunikasi dengan teman-temannya.

Dari QT. Rombongan menuju penginapan di Kaliurang -Hotel Kana untuk beristirahat. Seperti yang dilakukan hari I, selepas makan pagi, romobongan langsung menuju Taman Pintar - tepatnya di Radio Anak Jogja.

Rombongan diterima oleh salah seorang pengelolanya. Pada sambutan pembukaan, tuan rumah mengatakan bahwa radio anak jogja ini eksis diperuntukkan bagi anak-anak di atas balita - 18 tahun. Disini, rombongan sangat antusias memperhatikan segala sesuatu yang disampaikan pengelola dan seorang penyiarnya yang masih anak-anak itu. Lebih jauh tentang radio anak jogja ini, dapat dilihat di www.radioanakjogja.com.

Seorang pendamping anak dari Karangsambung - Bapak Suranto, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat perlu karena memang sangat relevan dengan keadaan anak-anak dampingannya di Karangsambung. Menurut Suranto, dengan kegiatan kunjungan belajar itu, anak-anak dan para pendampingnya menjadi tahu kelebihan komunitas-komunitas di tempat kunjungan. Implikasinya, di wilayah dampingannya, tidak akan ada lagi 'pembunuhan karakter'. Karena anak akan dibiarkan berkembang sesuai dengan talentanya. (kiriman Wahyudi)

Lanjut membaca “Kunjungan Belajar Ke Qoryah Thayibah”  »»

16 February 2010

KPRI Makmur Diharapkan Dapat Tangani 'Proyek' Sekolah

Gombong - Sakobere.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) 'Makmur' SMA Negeri 1 Gombong diharapkan mampu melakukan pendekatan kepada manajemen sekolah, agar bisa lebih banyak 'proyek' sekolah dikerjakan KPRI. Ketua KPRI Makmur dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) (16/01/2010), Suhargo, mengatakan bahwa beberapa 'proyek' sekolah telah diserahkan sekolah kepada KPRI, misalnya pengadaan seragam siswa baru, pengerjaan pagar pembatas kelas dengan lapangan volly/basket, dan pekerjaan perbaikan atap kelas. "Alhamdulillah pekerjaan-pekerjaan tersebut telah dilaksanakan KPRI dengan baik, dan memberikan keuntungan yang memadai untuk KPRI" jelas Suhargo.


Namun rapat KPRI Makmur tidak dihadiri oleh kepala SMA Negeri 1 Gombong, Drs. Kunnaji, selaku penasehat. Menurut sekretaris KPRI, Warih Prabowo, ketidakhadiran kepala SMA Negeri 1 Gombong, disebabkan ada kepentingan dinas. Namun seorang staf TU menjelaskan bahwa kepala SMA Negeri 1 Gombong tengah menghadiri peresmian masjid di SMA Negeri 1 Rowokele.

Seorang anggota KPRI, Agus Purwanto, meminta agar pengurus KPRI lebih intens melakukan pendekatan kepada kepala sekolah agar berbagai proyek sekolah dapat dikerjakan oleh KPRI, sehingga keuntungannya dapat kembali ke anggota. Menurut Agus masih banyak hal-hal yang dapat dikerjakan oleh KPRI, seperti pengadaan ATK (alat tulis kantor), pengadaan buku-buku sekolah, pembangunan ruang kelas dan ruang-ruang lain, pengadaan komputer dan lain-lain.
Agus mencontohkan pengerjaan rehab ruang TU dan ruang UKS yang justru diborongkan kepada salah seorang anggota komite sekolah.
"Hal itu justru menyalahi Kepmendiknas 044/U/2002, karena komite sekolah mengemban fungsi sebagai pengontrol, akan ada konflik kepentingan ketika seorang anggota komite mengerjakan proyek sekolah karena yang bersangkutan juga semestinya melakukan fungsi kontrol" tegas Agus.

Lanjut membaca “KPRI Makmur Diharapkan Dapat Tangani 'Proyek' Sekolah”  »»

09 February 2010

IPA atau Fisika dan Biologi?

Kebumen - orasakobere.

Kita mengenal istilah IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) sebagai sebuah disiplin ilmu atau mata pelajaran, khususnya di SMP/MTs dan sederajat. Dalam struktur kurikulum di SMP berdasarkan SK Mendiknas RI No. 22, 23, dan 24 tahun 2006, tercantum jelas sebagai mata pelajaran IPA dan IPS dengan alokasi waktu masing-masing 4 jam pelajaran untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Namun penerapan di banyak SMP mapel IPA dan IPS ini 'dipisah-pisah' dan tidak dilaksanakan dalam satu mapel terpadu IPA atau IPS.


Drs. Wahyudi, urusan kurikulum SMP Negeri 3 Kebumen (RSBI), menyatakan "Di lapangan, khususnya untuk mapel IPA dan IPS, masih ada "penyimpangan". Di SMP -SMP favorit, dengan alasan 'ingin menjaga mutu', mapel IPA dan IPS masih menyesuaikan pembelajaran IPA dan IPS yang terpisah (Biologi, Fisika, Sejarah, Geografi, 'Sosiologi', dan Ekonomi".

"Padahal, setahu kami, sejak kurikulum 1967/1968, Kurikulum 1975/1976, Kurikulum YDS 1984/1985, Kurikulum 2004, dan Kurikulum 2006/KTSP, tidak ada satupun penjelasan yang menguraikan bahwa mapel IPA dan IPS diberikan terpisah (artinya: harus terpadu)" imbuh Wahyudi.

Wahyudi menunjukkan contoh, pada 11 s.d 13 Februari 2010 guru-guru SMP RSBI diundang mengikuti Workshop MGMP RSBI SMP se - Jawa Tengah. Berdasarkan Surat dari Dinas Prov. Jawa Tengah No. 893.3/00870/2010 tgl 2 Februari 2010, guru-guru yang diundang Guru Fisika, Guru Biologi (bukan guru IPA-Red).

Lanjut membaca “IPA atau Fisika dan Biologi?”  »»

07 February 2010

Try Out UN Tahap III di SMPN 3 Kebumen

Kebumen - orasakobere.

Mulai Senin, 18 Januari 2010 hingga Kamis, 21 Januari 2010, SMP N 3 Kebumen menyelenggarakan TUC (Tes Uji Coba - Soal UN) Tahap III bagi para siswa kelas IX. Jadwal dan posisi tempat duduk sudah diseting menyerupai UN yang akan digelar pada Minggu IV Maret 2010 nanti. Kegiatan berlangsung dari jam 14.00 -16.00.

Tentu saja, hal ini untuk menyikapi UN yang memang cukup menguras energi para guru - utamanya guru mapel UN Kelas IX.

Menurut Ibu Dra. CH. Atika Hanung - guru BK di SMP N. 3 Kebumen, TUC ini adalah sebagai salah satu barometer kekuatan pribadi setiap siswa. Sebagai barometer bagi siswa untuk mengukur dirinya sendiri. Oleh karena itu, pada setiap event TUC itu, pesan Ibu Tika pada peserta didik adalah "TIDAK NYONTEK - KERJAKAN SAJA SENDIRI !".

"Dunia nyata yang harus dihadapi siswa sekarang adalah hasil UN", begitu ujar Ibu Hanung. "Jika ingin mendapatkan sekolah yang favorit, ingin mendapatkan kelanjutan studi yang bagus, ya hasil UN harus bagus-lah!" tambah Bu Tika - panggilan akrab di SMP N 3 Kebumen.

Lain lagi - tapi sejiwa, menurut Bpk. J. Tarmudji, S.Pd. - salah seorang guru matematika senior di SMP N 3 Kebumen. TUC ini adalah wahana latihan. "Biar tidak kaget saat pelaksanaan ujian yang sesungguhnya nanti, sehingga, diharapkan hasil yang diraih peserta didikpun bisa lebih baik"



Lanjut membaca “Try Out UN Tahap III di SMPN 3 Kebumen”  »»
 
©  free template by Blogspot tutorial