13 July 2009

MOS 2009, Diwarnai Banyak Penyimpangan


Gombong - Sakobere.

Mulai Senin 13 Juli 2009, Masa Orientasi Siswa (MOS) untuk peserta didik baru dimulai. Berdasarkan kalender pendidikan MOS di SLTP dan SLTA akan berlangsung selama tiga hari hingga rabu, 15 Juni 2009.

Menurut Surat Edaran Dirjen Mandikdasmen Depdiknas, MOS bertujuan untuk memperkenalkan siswa baru dengan suasana baru dan beradaptasi dengan suasana di sekolah baru. MOS diharapkan dilaksanakan dalam suasana kreatif dan menyenangkan. Dalam pernyataannya yang dilansir harian KOMPAS beberapa hari lalu Dirjen melarang keras praktek-praktek perpeloncoan dalam MOS.

Selama ini pelaksanaan MOS sering memunculkan perilaku yang mengarah pada tindakan bullying, perpeloncoan, dan bahkan kekerasan khususnya dari para senior kepada yunior (siswa baru).
Di salah satu SMK swasta yang berlokasi di desa Wero Gombong, murid baru diminta untuk memakai topi terbuat dari 'besek'. Hal serupa terjadi pula pada sebuah SMK swasta di Karanganyar Kebumen.

Penyimpangan MOS di sekolah-sekolah tertentu terkesan dibiarkan oleh kepala sekolah dan para guru maupun oleh Dinas Dikpora, padahal dalam Surat Edaran Dirjen Mandikdasmen No. 220/C/MN/2008 Tentang Masa Orientasi Siswa, Dirjen Mandikdasmen, Prof. Suyanto, Ph.D., menegaskan bahwa h
ari-hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari diisi dengan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang bersifat edukatif dan bukan mengarah pada tindakan destruktif dan atau berbagai kegiatan lain yang merugikan siswa baru baik secara fisik maupun secara psikologis.
Pada point kedua surat ini Dirjen Mandikdasmen menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar siswa baru mengenal kehidupan lingkungan sekolah dan menyatu dengan warga sekolah dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Point selanjutnya dijelaskan bahwa kegiatan MOS dilakukan selama jam belajar antara lain dengan ceramah, pengenalan terhadap program dan cara belajar, tata tertib, kegiatan ekstrakurikuler, lingkungan, serta visi dan misi sekolah, sebagai pembinaan awal ke arah terbentuknya kultur sekolah yang kondusif bagi proses belajar mengajar.

Sementara point terakhir surat Mandikdasmen menegaskan bahwa metode penyelenggaraan diupayakan sedemikian rupa agar menarik dan menyenangkan bagi siswa.


Penyimpangan tidak saja dalam hal 'atribut-atribut pelecehan' yang harus dikenakan siswa baru, namun juga dalam hal waktu pelaksanaan MOS. Di sebuah SMA Negeri papan atas di Kebumen MOS dilaksanakan hingga pk. 16.00 dengan materi PBB. Sementara di SMA Negeri 1 Gombong siswa baru harus datang pk. 06.30. Bahkan pada hari terakhir (rabu, 15 Juli 2009) saat berita ini kami perbarui dan di upload pk. 15.16 acara MOS masih berlangsung.

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial