04 August 2009

Selamat Jalan Mbah Surip


Gombong - Sakobere.

Pkl. 12.17 saat saya menuju mesjid hendak shalat dzuhur, ada sms masuk. Ternyata dari Mas Yunus, isinya : mbahe pak agus meninggal. Gimana gak ada yang gendong lagi? Saya belum mengerti apa yang dimaksud, maka saya jawab : Agus sapa Mas? Jawaban Mas Yunus terakhir baru membuat saya mudheng : Mbah surip, mbahe pak agus purwanto, baru meninggal 1 jam lalu.

Jelas Mas Yunus tengah memberitahu sambil setengah bercanda, karena jelas saya bukan apa-apanya Mbah Surip. Mas Yunus bikin joke begitu karena beliau pernah 'protes' ketika telpon saya ternyata ringback tone ponsel saya melantunkan lagu 'Tak gendong'nya Mbah Surip.

Saya 'mengenal' Mbah Surip melalui anak kedua saya, Hanif (12 tahun), beberapa bulan lalu. Tiap hari anak yang kesehariannya tak pernah bersenandung, tiba-tiba menjadi penyanyi dadakan. Lagunya? Ya Tak Gendong itu. Sampai-sampai ibunya jengkel dan mengingatkan agar menghentikan nyanyiannya yang syairnya nggak jelas itu. Tapi si Hanif tetap saja nyanyikan lagunya Mbah Surip : tak gendong kemana ... mana ... where are you going ...
Rupanya wabah tak gendong menular ke bapaknya, yang bahkan memasang lagu tak gendongnya Mbah Surip menjadi ringback tone di ponsel.

"Selamat jalan Mbah Surip ... semoga Allah mengampuni segala salah Mbah Surip. Amin".

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial