10 April 2009

Tiga SMA Terima BIS

Gombong - Lanthing.

Tiga SMA, yaitu SMA Negeri 1 Kebumen, SMA Negeri 1 Gombong, dan SMA Negeri 1 Prembun, menerima Bantuan Imbal Swadaya Peralatan Pusat Sumber Belajar (BIS PSB), masing-masing sekolah sebesar Rp. 100 juta. Sumber dana BIS PSB ini berasal dari APBN Tahun 2009 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) No. 0790.0.023/XIII/2009.

Bantuan dipergunakan untuk pengadaan peralatan Teknologi Informasi Komputer (TIK), dengan rincian 90 % digunakan untuk perangkat keras, computer, printer, dan perangkat jaringan, dan 10% digunakan untuk pengadaan konten pembelajaran (software), bahan ajar, dan manajemen pembelajaran.

Menurut Kepala SMA Negeri 1 Gombong, Drs. Kunnaji, BIS PSB ini akan dipergunakan untuk menunjang dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Gombong. Untuk itu dirinya telah membentuk Panitia guna melaksanakan program BIS PSB. Panitia BIS PSB SMA Negeri 1 Gombong diketuai oleh Waka Sarpras, Ketua Komite Sekolah selaku Sekretaris, dan bendahara dari unsur bendahara rutin, masih dibantu oleh seorang guru dan dua orang anggota Komite Sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Gombong juga membentuk Tim Belanja Barang yang diketuai oleh Waka Sarpras, Kepala Tata Usaha sebagai sekretaris, dibantu oleh seorang guru TI dan dua orang dari anggota Komite Sekolah.

Selain BIS PSB, SMA Negeri 1 Gombong menerima pula baantuan BOMM sebesar lebih dari Rp. 74 juta, dan bantuan SKM (Sekolah Kategori Mandiri) sebesar Rp. 50 juta. Bantuan SKM tahun ini menurun dari tahun sebelumnya Rp. 100 juta.

3 Comments:

Anonymous said...

Lho ... kok ada ketua dan anggota komite sekolah jadi pelaksana proyek? Trus yang ngawasi siapa? Berdasar Skep Mendiknas No. 044/U/2002 Tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, fungsi komite sekolah adalah pendukung (supporting), mediator, pemberi pertimbangan (advissory), dan pengontrol (controlling). Lha kalau Komite Sekolah yang tugasnya ngawasi juga ada dalam kepanitiaan proyek/program, ya akan terjadi konflik kepentingan ... melaksanakan ya ngawasi ... wis ..wis .. wagu bangetlah.

fisika said...

justru dengan komite ikut terlibat, maka berbarti sudah open managemen, mengingat dalam bantuan itu khan ada dana komite, namanya juga BIS, selain dana dari pemerintah khan ada dana juga dari komite, jadi wajar kalo komite harus terlibat, ngawasi bukan berarti hanya nonton doang bang...tapi lebih baik ikut terlibat proses pengadaan barang...kalo hanya nunggu laporan akhir...wiiihh enak yg belanja doong, laporan khan gampang diputerbalik gitu...kaliii

Majlis SAKOBERE said...

Menurut saya, yang penting substansinya. Apa substansinya? Rumus sederhanyanya TPA : Tranparansi, Partisipatif, dan AKUNTABILITAS program. Unsur transparansi sudah muncul indikatornya (buktinya sudah diumumkan bahkan sampai ke jumlah, tujuan, asal dana, dan panitianya), Partisipasi juga ada indikatornya (yaitu sudah melibatkan beberapa elemen di sekolah, hanya mungkin perlu dihindari penyakit 4L), untuk Akuntabilitas bisa kita lihat nanti pada pelaksanaan dan ketercapaian program.
Salaman (Aguspur)

 
©  free template by Blogspot tutorial