23 January 2008

Sudah SMA Belum Punya Akta Kelahiran?


Kika : Pak Tri (Capil) dan Pak Ranto (Plan)







Anggapan bahwa prosentase murid sekolah lanjutan pertama dan lanjutan atas lebih banyak memiliki akta kelahiran disbanding murid SD – ternyata keliru. Demikian diungkapkan Kepala Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan, Tri Waluyo, S.Sos, selasa (22/01/08) di kantornya.
Menurut Tri Waluyo, Kantornya mencatat bahwa ketika beberapa waktu lalu (berbarengan dengan acara Latsitardanus Akmil/Akpol) mengadakan sosialisasi Akta Kelahiran di beberapa SLTA, jumlah murid yang memiliki akta kelahiran kurang dari 40%.


Selanjutnya Tri Waluyo mengemukakan bahwa jumlah anak yang tercatat kelahirannya tahun 2007 meningkat pesat. Tahun 2007 Kantor Capil Kebumen mengeluarkan sekitar 72.000 (tujuhpuluhdua ribu) akta kelahiran untuk anak 0 – 18 tahun. Sementara tahun sebelumnya (2006) sebanyak 43.000 dan tahun 2005 sebanyak 36.000.
Dan Kantor Capil Kebumen bertekad untuk merampungkan ‘program semua anak tercatat kelahirannya’ pada tahun 2008, mendahului target nasional yang mencanangkat tahun 2011.
Hal ini sangat mungkin, sebab berdasarkan catatan Kantor Capil Kebumen, anak usia 0-18 tahun yang belum memiliki akta tinggal tersisa sekitar 74.000, sehingga sangat mungkin diselesaikan tahun 2008 ini, demikian diungkapkan Tri Waluyo.
Program ‘Semua Anak Tercatat Kelahirannya’, di Kebumen telah dumulai sejak dua tahun lalu. Majlis SAKOBERE bersama Plan kebumen, dan pemangku kepentingan lain selama ini telah berusaha mendorong program ini, termasuk dengan berbagai kampanye. Dalam waktu dekat ini Majlis SAKOBERE bersama Plan PU Kebumen akan mengadakan workshop Universal Birth Registration (UBR) dan kampanye pencatatan akta kelahiran untuk kalangan guru dan murid

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial