Kebumen - Lanthing.
Menghadapi pemilihan gubernur Jawa Tengah yang akan digelar 22 Juni 2008 mendatang, anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kebumen bingung. Hal ini disebabkan ketua PGRI Jawa Tengah, Sudarto, mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Sukawi Sutarip (walikota Semarang), namun disisi lain Bupati Kebumen, Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si, juga mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan H. Bibit Waluyo (mantan Pangdam Jateng).
"Lha keprimen ora bingung, ramane maju (Sudarto -Red), biyunge ya maju (Rustriningsih -Red)." ujar seorang guru SD di Buayan.
Berdasarkan pengamatan kontributor Lanthing di lapangan, pada titik tertentu proses pilgub Jateng telah memecah kekompakan anggota dan pengurus PGRI.
Sebagaimana telah diduga Sudarto memanfaatkan PGRI untuk kepentingan kampanye Pilgub. Hal ini terbukti dengan pemasangan gambar pasangan Sukawi-Sudarto dalam kalender PGRI. Hal ini memancing pro-kontra di kalangan anggota dan pengurus PGRI.
"Pemasangan gambar Sukawi yang jelas-jelas bukan anggota PGRI dalam ukuran besar dalam kalender PGRI adalah bukti bahwa PGRI telah ditunggangi kepentingan politik praktis dan sesaat" kata seorang guru.
Diminta tanggapannya, salah seorang Dewan Penasehat PGRI Kebumen, Agus Purwanto menyatakan "Sebaiknya PGRI tidak memposisikan diri secara keliru. Anggota PGRI boleh saja masuk dunia politik - tapi tidak dengan PGRI nya, karena ini menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PGRI".
Seperti diketahui dalam pasal 4 ayat 1 huruf (c) Anggaran Dasar PGRI dinyatakan : PGRI adalah organisasi yang tidak berpolitik praktis yang tidak terikat atau mengikatkan diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.
"Lha keprimen ora bingung, ramane maju (Sudarto -Red), biyunge ya maju (Rustriningsih -Red)." ujar seorang guru SD di Buayan.
Berdasarkan pengamatan kontributor Lanthing di lapangan, pada titik tertentu proses pilgub Jateng telah memecah kekompakan anggota dan pengurus PGRI.
Sebagaimana telah diduga Sudarto memanfaatkan PGRI untuk kepentingan kampanye Pilgub. Hal ini terbukti dengan pemasangan gambar pasangan Sukawi-Sudarto dalam kalender PGRI. Hal ini memancing pro-kontra di kalangan anggota dan pengurus PGRI.
"Pemasangan gambar Sukawi yang jelas-jelas bukan anggota PGRI dalam ukuran besar dalam kalender PGRI adalah bukti bahwa PGRI telah ditunggangi kepentingan politik praktis dan sesaat" kata seorang guru.
Diminta tanggapannya, salah seorang Dewan Penasehat PGRI Kebumen, Agus Purwanto menyatakan "Sebaiknya PGRI tidak memposisikan diri secara keliru. Anggota PGRI boleh saja masuk dunia politik - tapi tidak dengan PGRI nya, karena ini menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PGRI".
Seperti diketahui dalam pasal 4 ayat 1 huruf (c) Anggaran Dasar PGRI dinyatakan : PGRI adalah organisasi yang tidak berpolitik praktis yang tidak terikat atau mengikatkan diri pada kekuatan organisasi/partai politik manapun.
1 Comment:
naikan gaji guru di jakarta dan tingkatakan kebagusan
Post a Comment