24 November 2009

Rosyid : Dikpora Tidak Tahu Menahu Pungutan Sertifikasi

Kebumen - Sakobere.

Tentang pungutan yang dilakukan kelompok Luser terhadap guru-guru penerima tunjangan sertifikasi, Dinas Dikpora tidak tahu menahu. Hal ini ditegaskan M. Rosyid, seorang staf Dinas Dikpora dalam acara dialog interaktif DPK di radio Prima-FM, selasa (24/11/). Menjawab pertanyaan pendengar tentang pungutan-pungutan yang menyertai proses sertifikasi guru, Rosyid mempersilahkan untuk ditanyakan langsung pada yang memungut.

Sementara, seorang anggota DPK Kebumen, Warjan, S.Pd., mengaku bahwa dirinya juga menjadi 'korban' pungutan kelompok Luser.
Seperti diberitakan blog ini, lebih dari delapan ratus orang guru penerima tunjangan sertifikasi tahun 2009 dipungut sumbangan sukarela tanpa tekanan (susutante) oleh kelompok Lulus Sertifikasi (Luser). Pengurus Luser berdalih pungutan dilakukan untuk membiayai proses pengurusan sertifikasi guru. Tercatat kelompok Luser memungut dua kali, pertama saat pengurusan berkas sebesar Rp. 100 ribu, dan kedua saat menandatangani SPJ menjelang pencairan tunjangan sertifikasi.
Berdasarkan pemantauan kontributor SAKOBERE, pembentukan kelompok Luser diinsiasi oleh oknum Dinas Dikpora untuk membantu administrasi sertifikasi. Dan dengan dalih ketiadaan dana dan tenaga untuk mengurus sertifikasi, kelompok ini mengenakan pungutan kepada guru-guru yang akan mengurus tunjangan sertifikasi.

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial