Gombong-Lanthing
Bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, sekaligus pemilik masa depan – maka anak memiliki peran yang sangat strategis untuk menjamin kelangsungan bangsa dan negara.
Untuk itulah anak perlu beroleh kesempatan yang luas untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik maupun social.
Namun pada kenyataannya tempat dimana semestinya anak bisa tumbuh dan berkembang optimal, yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat – belumlah dalam kondisi seperti yang diharapkan. Di sebagian sekolah bahkan masih dijumpai tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik, praktik-praktik bullying pun masih menjadi keseharian anak-anak kita.
Seperti halnya hasil assessment Majlis SAKOBERE tentang ‘pemetaan kekerasan di sekolah’ yang dilakukan terdahulu, menunjukkan bahwa sekolah terkadang bukanlah tempat yang aman bagi anak-anak. Di sekolah masih juga berlangsung berbagai ‘kekerasan’ : mulai dari cacian, bullying, ditempeleng, bahkan pelecehan seksual dengan pelaku beragam, mulai yang dilakukan oleh murid senior, satpam sekolah, hingga oleh guru.
Prihatin oleh kondisi tersebut, Majlis SAKOBERE bekerjasama dengan Plan PU Kebumen berencana akan menggelar semiloka bertajuk ‘perlindungan anak dari tindak kekerasan di sekolah’.
Output semiloka yang diharapkan adalah :
- adanya kesepahaman tentang kekerasan anak
- berkurangnya tindak kekerasan terhadap anak di sekolah, dan
- adanya rumusan masukan untuk kebijakan perlindungan anak di sekolah.
Rapat persiapan telah dilakukan tanggal 5 Mei 2008 di aula SMA Negeri 1 Gombong. Tampak hadir dalam rapat persiapan adalah Pak Suranto (CTA Plan PU Kebumen) Pak Agus Purwanto (Ketua suku SAKOBERE), Pak Markus Kuwat (Kepala SMPN 1 Adimulyo), Pak Adman (Waka Kurikulum SMPN 1 Sempor), dan Mas Agung (‘dosen’ ilmu Sosiologi yang masih ngGTT di SMAN 1 Gombong).
Bila tak ada aral melintang semiloka akan digelar awal Juni 2008.
0 Comments:
Post a Comment