Sosialisasi Sertisikasi guru yang dilaksanakan Dinas P dan K di Hotel Candisari Karanganyar (mingggu, 25 Mei 2006) diwarnai gerundelan beberapa guru. Ihwal gerundelan beberapa guru disebabkan berkas sertifikasi mereka yang telah disetorkan ke bagian Tenaga Kependidikan (tendik) hilang tak jelas rimbanya. Guru-guru yang berkas sertifikasinya raib di Dinas P dan K diantaranya adalah milik Drs. Nendro Saputro, Drs. Agus Purwono, dan Drs. Didik Pratomo, ketiganya berasal dari SMAN Karanganyar. Nasib serupa juga dialami oleh Drs. Khamid (Kepala SMAN 1 Kebumen) dan Drs. Bambang Suryono juga dari SMAN 1 Kebumen.
"Lha saya bingung, dinyatakan lulus tidak, disuruh diklat juga tidak ... eh setelah saya tanyakan ke Pak Encep (Bagian Tendik Dinas P dan K Kebumen - Red), katanya berkasnya hilang" ungkap Nendro Saputro.
Kekecewaan senada diungkapkan oleh Dra. Murti Susilowati, guru Matematika SMAN Gombong. "Berkas sertifikasi saya memang tidak hilang, tapi dikembalikan" ujar Murti.
"Saya periode kemarin masuk kuota, yang 7o orang itu. Kemudian saya diminta melengkapi berkas-berkas, tapi ternyata oleh Dinas P dan K tidak diusulkan ke UNY ..eh malah yang tidak masuk daftar kuota, seperti Bu Yeni, malah ikut diusulkan ke UNY (Universitas Negeri Yogyakarta - Red)" tambah Murti.
Beberapa guru yang mengikuti sosialisasi juga mengeluhkan tentang mepetnya waktu penyerahan berkas sertifikasi yang hanya tiga hari sejak sosialisasi dirasa tidak cukup.
"Lha wong untuk menjilid dengan hard cover saja butuh waktu tiga hari, belum proses legalisasi dan lain-lain. Tidak masuk akal!" ungkap beberapa guru sambil membandingkan di kabupaten Purworejo dan Temanggung yang sosialisasinya sudah sejak bulan april, sehingga ada waktu yang memadai untuk melengkapi berkas.
"Lha saya bingung, dinyatakan lulus tidak, disuruh diklat juga tidak ... eh setelah saya tanyakan ke Pak Encep (Bagian Tendik Dinas P dan K Kebumen - Red), katanya berkasnya hilang" ungkap Nendro Saputro.
Kekecewaan senada diungkapkan oleh Dra. Murti Susilowati, guru Matematika SMAN Gombong. "Berkas sertifikasi saya memang tidak hilang, tapi dikembalikan" ujar Murti.
"Saya periode kemarin masuk kuota, yang 7o orang itu. Kemudian saya diminta melengkapi berkas-berkas, tapi ternyata oleh Dinas P dan K tidak diusulkan ke UNY ..eh malah yang tidak masuk daftar kuota, seperti Bu Yeni, malah ikut diusulkan ke UNY (Universitas Negeri Yogyakarta - Red)" tambah Murti.
Beberapa guru yang mengikuti sosialisasi juga mengeluhkan tentang mepetnya waktu penyerahan berkas sertifikasi yang hanya tiga hari sejak sosialisasi dirasa tidak cukup.
"Lha wong untuk menjilid dengan hard cover saja butuh waktu tiga hari, belum proses legalisasi dan lain-lain. Tidak masuk akal!" ungkap beberapa guru sambil membandingkan di kabupaten Purworejo dan Temanggung yang sosialisasinya sudah sejak bulan april, sehingga ada waktu yang memadai untuk melengkapi berkas.
0 Comments:
Post a Comment