02 March 2009

Sertijab Kepala Sekolah Tidak Efisien

Rowokele - Lanthing.

Serah terima jabatan (sertijab) kepala sekolah dinilai beberapa pihak tidak efisien dan boros. Seperti diberitakan buletin Lanthing minggu lalu, Pemkab Kebumen telah menetapkan kepala sekolah yang lolos seleksi pada sekolah-sekolah yang kosong. Pada hari Jum'at (20/02/09) diselenggarakan acara pelantikan kepala sekolah oleh Pemkab Kebumen (BKD). Seminggu kemudian pada Jumat 27 Pebruari 2009 Dinas Dikpora melaksanakan serah terima jabatan di Kantor Dinas Dikpora.
Ternyata acara belum selesai, masing-masing sekolah kemudian mengadakan acara lepas sambut. Acara yang berturut-turut nan seremonial ini sangatlah tidak efisien dan jelas boros dari sisi biaya, mengingat biaya untuk segala tetek bengek acara ini bukan berasal dari kocek pribadi kepala sekolah melainkan dari APBD dan dari anggaran komite sekolah. Ujungnya segala biaya tersebut akan menjadi beban orang tua murid.
Menurut Ketua SAKOBERE, Agus Purwanto, semestinya pemkab bisa lebih efisien "Acara pelantikan dan sertijab sekalian kan bisa, kenapa Dinas Dikpora mesti menyelenggarakan sendiri. Dan sekolah bisa menyelenggarakan lebih sederhana" tutur Agus.

Di SMA Negeri Rowokele misalnya, pada sabtu 28 Pebruari 2009 diadakan acara penerimaan Waldiyono sebagai kepala sekolah yang baru dan pelepasan Kunaji yang akan bertugas di SMAN 1 Gombong. Dilanjutkan Senin 2 Maret 2009 sekolah ini mengadakan acara mengantar Agus (seorang guru SMAN Rowokele yang lolos seleksi kepala sekolah) untuk bertugas di SMAN Ayah. Kemudian hari ini selasa 3 Maret 2009 warga sekolah ini akan mengantar Kunaji untuk bertugas di SMAN 1 Gombong.
Selain boros waktu dan biaya, acara seremonial ini juga merugikan murid karena SMA Negeri Rowokele selama tiga hari berturut-turut memulangkan lebih dini (bali gasik) murid-muridnya.

Dihubungi melalui layanan pesan singkat, seorang Pengawas Dikpora, Drs. Teguh Supriyadi menyatakan bahwa semestinya siswa tidak dikorbankan. Sementara Drs. Maskemi, M.Pd., seorang pejabat Dikmen Dinas Dikpora menyatakan bahwa sertijab sudah dilaksanakan massal di Dikpora Kebumen. Namun Maskemi tidak menjelaskan apakah masih diperlukan 'sertijab' ulang di masing-masing sekolah.
Terpisah, Kepala Bapeda Kebumen, Arif Irwanto, M.Si. menyatakan bahwa Pemkab telah mengadakan pelantikan pada tanggal 20 Pebruari 2009 "Saya kira cukup sekali saja, atau digabungkan" ujar Arif.

Namun tidak semua sependapat ihwal ketidak efisienan seremoni sertijab kepala sekolah. Wartiyem misalnya, pustakawan SMA Negeri Gombong yang juga anggota Dharma Wanita Dinas Dikpora Kebumen mengatakan "Ya enggak to ... itu wajar saja, dan lagi peduli amat dengan pemborosan anggaran toh itu bukan duit kita ... biarin saja, yang penting kita bisa ikut makan enak". Hal ini diamini oleh Indah Sugiharti, alumni Kimia UNNES yang kini mengajar Bahasa Jawa ini mengatakan "Apalagi saya yang hanya GTT, pusing-pusing amat memikirkan hal itu ... hidup saya sudah susah".

Dan hari ini, SMA Negeri 1 Gombong memulangkan muridnya Pk. 09.15. "Bali gasik lagi .... asyiiik" teriak murid-murid dengan gembira.

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial