05 January 2009

Hampir 30% Peserta PLPG Tidak Lulus

Rombongan Guru Kimia PLPG Angkatan 19 di P4TK Jogja

Kebumen - Lanthing.

"Selamat Pak, njenengan lulus" begitu pesan singkat Pak Aris Prabowo, minggu pagi (4 Januari 2009). Belum yakin, saya minta tolong Pak Wahyudi untuk melihat pengumuman di Dinas Dikpora Kebumen. Tengah hari Pak Wahyudi yang guru RSBI itu mengirim sms "Drs. Agus Purwanto Nilai 79,40 LULUS. Selamat ya Kang".
Alhamdulillah akhirnya saya lulus.
Berdasarkan pengumuman di Dikpora Kebumen, untuk angkatan 1 s.d. 20 ditambah angkatan 25, dari 403 guru-guru dari Kebumen yang mengikuti PLPG sebanyak 119 orang dinyatakan tidak lulus (29,5%). Dan sesuai ketentuan peserta PLPG yang tidak lulus harus mengikuti ujian ulang, baik teori dan atau praktek mengajar. Dan bila masih tidak lulus juga, maka guru yang bersangkutan akan dikembalikan ke Dinas Pendidikan setempat untuk dilakukan pembinaan.

Sebelumnya pada sertifikasi portofolio, walaupun nilai saya lebih dari 1000 (sementara passing grade kelulusan 850), saya dinyatakan tidak lulus - dan itu berarti bersama teman-teman guru yang lain yang bernasib sama, saya harus mengikuti PLPG, semacam pendidikan dan latihan selam 10 hari. Saya masuk PLPG Angkatan 19 tanggal 11 s.d. 20 Desember 2008 di P4TK Jogjakarta.
Saat acara pembukaan, pada sesi tanya-jawab, seorang peserta minta penjelasan ihwal transparansi penilaian portofolio yang dilaksanakan di bawah koordinasi UNY. Jawaban Prof Hazairin Eko sungguh mengejutkan "Kami tidak mungkin membuka nilai portofolio Bapak/Ibu. Kalau kami buka, maka sebagian Bapak/Ibu akan pulang dan akan berantem dengan Kepala Sekolah dan atau Pengawas. Sebab sebagian Bapak/Ibu yang tidak lulus disebabkan oleh penilaian Kepala Sekolah dan atau Pengawas".

Mendengar jawaban itu, peserta PLPG langsung 'nggremeng'. "Kok bisa begitu, Pengawas hampir tidak pernah datang ke sekolah melihat saya mengajar, kok bisa-bisanya memberikan nilai dan mengakibatkan guru tidak lulus" bisik seorang peserta di sebelah saya. "Iya ya Pak, delapan tahun terakhir saya mengajar di SMA N Gombong, belum pernah sekalipun Pengawas bidang studi kimia datang untuk melihat saya mengajar, bagaimana mungkin Pengawas itu menilai saya ya Pak? Ngawur mbokan?" timpal saya.

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial