14 December 2009

Organisasi Anak Kesulitan Pertahankan Eksistensi dan Keberlangsungan Hidupnya


Karanganyar - Sakobere.

Organisasi atau kelompok anak ternyata sangat rentan dalam mempertahankan eksistensi dan keberlangsungan 'hidup' organisasi atau kelompoknya. Kenyataan ini terungkap dalam workshop Pemberdayaan Organisasi/Kelompok Anak di Hotel Candisari (13 - 14 Desember 2009). Workshop yang diikuti oleh sekitar 60 anak dari berbagai organisasi anak menghadirkan empat pembicara, yaitu Komper Wardopo (wartawan senior, kordinator wartawan Suara Merdeka wilayah Kedu-DIY), Ir. Puji Rahayu (Kepala BPPKB Kebumen), Slamet Mujiyono (Dosen STAINU Kebumen), dan Dian Lestari (Ketua Komisi B DPRD Kebumen).

Dalam paparannya Komper Wardopo berpesan agar para peserta untuk memanfaatkan peluang yang datang dengan sebaik-baiknya, termasuk memanfaatkan berbagai media dalam memperjuangkan hak-hak anak.
Sementara Ir. Puji Rahayu mewanti-wanti agar anak jangan sampai terkena 'musibah 2159'. "Bila ada 2 orang berlawanan jenis bersatu, enaknya lima menit, menderitanya sampai 9 bulan" seloroh Puji Rahayu.

Hari kedua workshop peserta melakukan pemetaan potensi dan hambatan organisasi anak. Pada hari kedua workshop yang dipandu Agus Purwanto dan Nunung Awaliyah dari FPAK (Forum Pemerhati Anak Kebumen) inilah terungkap betapa organisasi anak rentan dan rawan menjadi 'kerakap tumbuh di batu, hidup segan matipuntak mau'. Disamping faktor pengalaman dan pengetahuan organisasi yang masih kurang, pengurus organisasi anak yang telah dewasa cenderung meninggalkan desa kuliah dan atau bekerja di luar kota, sekaligus meninggalkan organisasi anak.

Lampiran :

0 Comments:

 
©  free template by Blogspot tutorial