Gombong - orasakobere.
SMA Negeri 1 Gombong menyatakan 'menolak' peningkatan status menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Ihwal ketidaksetujuan menjadi RSBI terungkap dalam pertemuan guru dan karyawan SMA Negeri 1 Gombong dengan Tim Monitoring dan Evaluasi (Assesor) dari Direktorat Pembinaan SMA Kemdikbud, Kamis 11 Oktober 201. Berdasarkan hasil sementara monev yang dilaksanakan selama dua hari, dinyatakan bahwa SMA Negeri Gombong dinyatakan telah memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Salah seorang tim monev, Drs. Madrawi, M.Pd., menyatakan dihadapan para guru dan karyawan bahwa sekolah yang telah memenuhi 8 SNP seperti SMA Negeri Gombong memiliki dua alternatif pilihan, yaitu menjadi RSBI atau menjadi sekolah dengan keunggulan lokal (PBKL). Ihwal 'penolakan' menjadi RSBI, seorang guru beralasan bahwa kondisi sosio-psikologis warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah dirasa belum mampu menyandang RSBI. Hal senada diungkapkan Kepala SMA Negeri 1 Gombong, Drs. Kunnaji, "Sementara ini kami belum kepingin menjadi RSBI, kami ingin meningkatkankan kualitas, istilahnya sekolah desa tapi dengan kualitas kota".
0 Comments:
Post a Comment